Penajam, Sonora.ID - Sebanyak 50 balita di Kabupaten Penajam Paser Utara – PPU telah menerima paket olahan ikan sebagai bagian dari tahap kedua program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Program ini dilakukan untuk mengatasi dan mengantisipasi stunting di Kabupaten PPU.
Kepala Bidang (Kabid) Penguatan Daya Saing Dinas Perikanan (Diskan) PPU – Amirullah mengatakan, Pemkab PPU terus berupaya untuk menurunkan angka stunting melalui beberapa dinas terkait termasuk Dinas Perikanan.
"Penyaluran paket olahan itu salah satu kegiatan untuk Germarikan. Dimana target dari kami itu balita yang masuk ke data stunting,” ujarnya Rabu (23/10/2024).
Ia mengungkapkan bahwa program yang dilaksanakan bekerja sama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) tersebut telah menyasar lima kelurahan di PPU, yaitu Sungai Parit, Nipah-nipah, Nenang, Penajam, dan Gunung Steleng. Sebanyak 50 balita telah menerima paket olahan ikan sebagai bagian dari tahap kedua program ini.
"Program ini sebenarnya setiap tahun dilaksanakan. Tahun ini, PPU dan Kutai Kartanegara menjadi fokus utama. Namun, ke depannya, program ini akan terus bergulir dan bisa saja menyasar daerah lain," ungkapnya.
Baca Juga: Diskan PPU Himbau Masyarakat Agar Budidaya Ikan di Pekarangan Rumah
Adapun tahap pertama yang sudah berjalan, yakni telah melaksanakan kegiatan sosialisasi mengenai pentingnya konsumsi ikan bagi tumbuh kembang anak, termasuk sosialisasi kesehatan dengan melibatkan ahli gizi beserta pemaparan materi Keluarga Berencana (KB) yang sudah dilakukan pada 8 Mei 2024 yang lalu dengan membawa sebanyak 50 peserta. Rencananya untuk tahap ketiga dilaksanakan di bulan Desember mendatang.
Program ini tidak hanya berhenti pada penyaluran bantuan dan sosialisasi. Evaluasi juga akan diteruskan pada akhir tahun yang disertakan kedalam program tahap ketiga.
Evaluasi diterapkan untuk melihat sejauh mana efektivitas program ini. Meliputi peningkatan berat badan, tinggi badan, dan perkembangan motorik balita penerima manfaat.
“Jadi, dilihat dari tahap pertama pemberian, kedua, dan ketiga, nanti itu di evaluasi. Apakah perkembangan anaknya itu meningkat atau menurun, seperti itu,” jelasnya.
Lebih lanjut, Amirullah memaparkan, paket olahan ikan yang diberikan kepada balita merupakan produksi UMKM dari Kelompok Pengolahan dan Pemasaran Hasil Ikan (Poklahsar).
Beberapa produk yang diberikan antara lain amplang, abon, dan teri krispi. Dengan demikian, program ini tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan balita. Akan tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian UMKM khususnya Poklahsar binaan Diskan PPU.
“Selain kita memberdayakan UMKM yang ada di PPU. Salah satu tujuannya juga untuk supaya angka stunting itu bisa menurun,” tutupnya. (*Adv)
Baca Juga: Ketua DPRD PPU Minta Pembangunan BLK Segera Diwujudkan, Ini Alasannya