Arab-latin: Ushallii fardladh-dhuhri arba'a raka'atin majmu'an bil-'ashri jam'a taqdiimin lillaahi ta'ala.
Artinya: Saya niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala".
Setelah membaca niat, lakukan sholat Dzuhur seperti biasa dengan jumlah rakaat dan bacaan yang sama. Selesai salam, kemudian langsung berdiri lagi untuk melaksanakan sholat Ashar.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Tunjukkan Kebebasan Beragama di Tiongkok
2. Dengan cara jamak takhir
Sama halnya dengan jamak takdim, sebelum memulai sholat, niatkan dalam hati untuk menjamak sholat Dzuhur dan ashar pada waktu Ashar.
Namun, jika hendak melakukan jamak takhir atau menunda sholat Dzuhur ke dalam waktu Ashar maka sebelum waktu sholat dzuhur berakhir kita harus mengucapkan niat untuk menghargai sholat Dzuhur. Berikut niatnya:
نَوَيْتُ تَأْخِيرُ الظُّهْرِ إِلَى الْعَصْرِ
Arab-latin: Nawaitu ta-khiirudz Dzuhri 'ilal 'Ashri.
Artinya: "Saya niat mengundur/mengakhirkan sholat Dzuhur ke dalam Ashar."
Selanjutnya, saat tiba waktu Ashar kamu bisa mulai melakukan sholat jamak takhir dengan membaca niat berikut.
Niat sholat jamak takhir Dzuhur dan Ashar.
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushallii fardladh-dhuhri arba'a raka'atin majmu'an bil-'ashri jam'a ta'khiirin lillaahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak takhir karena Allah Taala."
Setelah membaca niat, lakukan sholat seperti sholat pada waktunya dengan jumlah rakaat dan bacaan seperti biasanya. Selesai salam, kemudian langsung bangkit untuk melaksanakan sholat kedua.
Dalam jamak takhir, tidak diwajibkan melakukan sholat secara berurutan, artinya adalah boleh sholat Dhuzur dulu kemudian Ashar atau sebaliknya.
Hal ini disampaikan dalam Kitab Fath al-Qarib, yang dikutip dari laman NU Online. Berikut penjelasannya.
وأما جمع التأخير، فيجب فيه أن يكون بنية الجمع، وتكون النية هذه في وقت الأولى، ويجوز تأخيرها إلى أن يبقى من وقت الأولى زمن لو ابتدئت فيه كانت أداء، ولا يجب في جمع التأخير ترتيب، ولا موالاة ولا نية جمع على الصحيح في الثلاثة.
Artinya: Adapun (syarat) jamak ta'khir maka wajib untuk melaksanakan niat jamak di waktu shalat yang pertama. Boleh mengakhirkan niat jamak ini sampai masih tersisa zaman dari waktu shalat yang pertama yang mana jika shalat dimulai pada saat itu maka menjadi shalat ada' (bukan qadha'). Tidak wajib dalam jamak ta'khir ini melakukan shalat secara tartib (berurutan), tidak wajib pula muwalah dan niat jamak menurut pendapat yang sahih dalam ketiganya. (Ibnu Qasim Al-Ghazi, Fathul Qarib al-Mujib, halaman: 44)
Baca Juga: Perbedaan 3 Isilah dalam Shalat Fardu: Jamak, Qashar dan Qodho