Sonora.ID – Berikut ulasan selengkapnya mengenai “Niat Sholat Jamak Dzuhur Ashar, Lengkap dengan Tata Caranya”.
Sholat Dzuhur dan Asar menjadi salah satu solat yang saling berdekatan sehingga diperbolehkan untuk di jamak.
Islam adalah agama yang ramah dan memikirkan umatnya. Meski mewajibkan salat lima waktu namun ada beberapa hal yang menyebabkan umat islam susah dalam menjalankan ibadah wajibnya.
Jadi Allah meringankan dengan memberikan bentuk pilihan ibadah salah satunya dengan menjamak solat.
Baca Juga: 4 Khutbah Jumat Tentang Kematian, Pengingat untuk Setiap Umat Islam!
Apa Itu Menjamak Sholat?
Sholat jamak memiliki makna mengabungkan dua sholay pada satu waktu. Sholat Jamak hanya diperuntukan untuk sholat wajib yakni Dzuhur, Ashar dan Magrib Isya.
Jamak sendiri dibagi menjadi dua yakni Jamak Radim yang dikerjakan pada sholat pertama misalkan mengerjakan Dzuhur dan Asar diwaktu Dzuhur.
Menjamak sholat tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Hanya ada beberapa kondisi yang diperbolehkan untuk bisa menjamak sholat.
Dirangkum dari buku Panduan Sholat Rasulullah 2, di antaranya adalah, karena safar (berpergian), karena sakit, kesulitan atau lemah.
Apabila tidak ada udzur darurat seperti yang dijelaskan sebelumnya, sholat jamak tidak diperbolehkan dan muslim wajib melaksanakan sholat pada waktunya.
Tata Cara Menjamak Sholat
Cara sholat jamak Dzuhur dan Ashar sama seperti melakukan sholat wajib pada waktunya.
Hanya saja setelah salam dari sholat yang pertama (Dzuhur), segera bangkit untuk melanjutkan sholat berikutnya (Ashar) tanpa ada jeda. Masing-masing dilakukan sebanyak 4 rakaat.
Berikut niat dan tata cara melaksanakan sholat jamak Dzuhur dan Ashar.
Baca Juga: Komisi II DPRD PPU Sarankan Skema Multiyears untuk Proyek Pembangunan Sekolah yang Nilainya Rp20 M
1. Dengan cara jamak taqdim
Sebelum memulai sholat atau takbir, niatkan dalam hati untuk menjamak sholat Dzuhur dan Ashar pada waktu Dzuhur.
Niat sholat jamak taqdim Dzuhur dan Ashar.
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ لِلهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushallii fardladh-dhuhri arba'a raka'atin majmu'an bil-'ashri jam'a taqdiimin lillaahi ta'ala.
Artinya: Saya niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak taqdim karena Allah Ta'ala".
Setelah membaca niat, lakukan sholat Dzuhur seperti biasa dengan jumlah rakaat dan bacaan yang sama. Selesai salam, kemudian langsung berdiri lagi untuk melaksanakan sholat Ashar.
Baca Juga: Wapres Ma'ruf Amin Tunjukkan Kebebasan Beragama di Tiongkok
2. Dengan cara jamak takhir
Sama halnya dengan jamak takdim, sebelum memulai sholat, niatkan dalam hati untuk menjamak sholat Dzuhur dan ashar pada waktu Ashar.
Namun, jika hendak melakukan jamak takhir atau menunda sholat Dzuhur ke dalam waktu Ashar maka sebelum waktu sholat dzuhur berakhir kita harus mengucapkan niat untuk menghargai sholat Dzuhur. Berikut niatnya:
نَوَيْتُ تَأْخِيرُ الظُّهْرِ إِلَى الْعَصْرِ
Arab-latin: Nawaitu ta-khiirudz Dzuhri 'ilal 'Ashri.
Artinya: "Saya niat mengundur/mengakhirkan sholat Dzuhur ke dalam Ashar."
Selanjutnya, saat tiba waktu Ashar kamu bisa mulai melakukan sholat jamak takhir dengan membaca niat berikut.
Niat sholat jamak takhir Dzuhur dan Ashar.
أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مَجْمُوْعًا بِالْعَصْرِ جَمْعَ تأخِيْرٍلِلهِ تَعَالَى
Arab-latin: Ushallii fardladh-dhuhri arba'a raka'atin majmu'an bil-'ashri jam'a ta'khiirin lillaahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat dijamak bersama Ashar dengan jamak takhir karena Allah Taala."
Setelah membaca niat, lakukan sholat seperti sholat pada waktunya dengan jumlah rakaat dan bacaan seperti biasanya. Selesai salam, kemudian langsung bangkit untuk melaksanakan sholat kedua.
Dalam jamak takhir, tidak diwajibkan melakukan sholat secara berurutan, artinya adalah boleh sholat Dhuzur dulu kemudian Ashar atau sebaliknya.
Hal ini disampaikan dalam Kitab Fath al-Qarib, yang dikutip dari laman NU Online. Berikut penjelasannya.
وأما جمع التأخير، فيجب فيه أن يكون بنية الجمع، وتكون النية هذه في وقت الأولى، ويجوز تأخيرها إلى أن يبقى من وقت الأولى زمن لو ابتدئت فيه كانت أداء، ولا يجب في جمع التأخير ترتيب، ولا موالاة ولا نية جمع على الصحيح في الثلاثة.
Artinya: Adapun (syarat) jamak ta'khir maka wajib untuk melaksanakan niat jamak di waktu shalat yang pertama. Boleh mengakhirkan niat jamak ini sampai masih tersisa zaman dari waktu shalat yang pertama yang mana jika shalat dimulai pada saat itu maka menjadi shalat ada' (bukan qadha'). Tidak wajib dalam jamak ta'khir ini melakukan shalat secara tartib (berurutan), tidak wajib pula muwalah dan niat jamak menurut pendapat yang sahih dalam ketiganya. (Ibnu Qasim Al-Ghazi, Fathul Qarib al-Mujib, halaman: 44)
Baca Juga: Perbedaan 3 Isilah dalam Shalat Fardu: Jamak, Qashar dan Qodho