Efisiensi Tahunan Berlanjut, PT Sritex Tegaskan Bukan Imbas Pailit

8 November 2024 13:30 WIB
PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.
PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex. ( Tribunsolo.com)

Sukoharjo, Sonora.ID – PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) melanjutkan efisiensi melalui pengurangan jumlah pegawai mengingat perkembangan di sektor tekstil semakin pesat.

Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga keberlanjutan operasional perusahaan di tengah persaingan yang semakin ketat, bukan karena adanya permasalahan finansial atau kebangkrutan.

Direktur Utama PT Sritex, Iwan Kurniawan Lukminto, yang akrab disapa Wawan, menyatakan bahwa efisiensi ini perlu dilakukan untuk mengantisipasi goncangan besar yang tengah melanda industri tekstil nasional.

“Jadi memang efisiensi ini dilakukan karena goncangan di sektor tekstil nasional itu luar biasa. Efisiensi-efisiensi harus dilakukan untuk keberlanjutan perusahaan kami,” jelas Wawan dalam wawancara pada Kamis (7/11/2024).

Baca Juga: Dugaan Rem Blong, Truk Tronton Menabrak Truk Boks di Ceper Klaten

Menurut Wawan, keputusan ini merupakan bagian dari strategi komersial yang diambil perusahaan untuk menjaga kestabilan dan keberlangsungan usaha.

“Putusan efisiensi itu, bukan landasan bahwa kita adalah perusahaan yang mau bangkrut,” ujarnya. Setiap tahun, perusahaan ini menerapkan efisiensi dengan mengurangi sekitar 20 persen dari total tenaga kerja.

Sementara itu, Hario Ngadiyono, General Manager (GM) HRD Sritex Grup, menambahkan bahwa efisiensi yang dilakukan perusahaan tidak berhubungan dengan isu kebangkrutan.

Hario mengungkapkan bahwa sekitar 10.000 karyawan mengalami pengurangan setiap tahunnya. Namun, ia menekankan bahwa langkah ini murni diambil untuk mempertahankan keberlanjutan perusahaan di tengah tantangan pasar tekstil.

Lebih lanjut, Hario menjelaskan kondisi khusus bagi karyawan yang harus dirumahkan akibat kendala produksi. Ia menyatakan bahwa ketika bahan baku tidak dapat masuk ke dalam negeri, maka proses produksi otomatis berhenti. Dalam kondisi seperti ini, sebagian karyawan harus diberhentikan sementara.

"Kalau soal pailit, karyawan PT Sritex di Sukoharjo dirumahkan. Dirumahkan ya tergantung, kita kan tergantung produksi, kalau bahan baku tidak bisa masuk otomatis berhenti dan karyawan harus istirahat dulu," jelasnya.

Baca Juga: Bentuk Kehadiran Pemerintah dan Negara, Kemnaker Kunjungi Sritex

Meskipun ada karyawan yang dirumahkan, Hario menegaskan bahwa mereka akan dipanggil kembali jika pasokan bahan baku yang sempat tertunda sudah kembali normal.

"Sampai kapan? Ya sampai bahan baku sudah tidak dibekukan, karyawan yang dirumahkan dipanggil kembali," tuturnya.

Meski demikian, saat ditanya terkait jumlah pasti karyawan yang saat ini dirumahkan, Hario mengaku belum dapat memberikan data pasti karena perusahaan masih fokus pada proses pengajuan kasasi di Mahkamah Agung.

Dengan adanya langkah efisiensi ini, PT Sritex berharap dapat menjaga keberlanjutan operasional di tengah persaingan industri tekstil yang semakin menantang.

Keputusan tersebut diambil dengan mempertimbangkan kepentingan jangka panjang perusahaan serta menjaga kestabilan finansial dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah.


Penulis: Nasywa Nur Fauziah

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm