Termasuk pemanfaatan anggaran daerah maupun dari penyaluran pokok-pokok pikiran anggota DPRD Kabupaten PPU.
“Jadi, bukan hanya Pokdakan Desa Sesulu dan Api-Api yang memiliki minat tinggi. Hampir seluruh daerah pesisir juga sangat tertarik mengembangkan budi daya kepiting dengan memanfaatkan apartemen kepiting,” ungkapnya.
Apartemen kepiting tersebut terdiri dari susunan boks-boks berukuran 40 x 36 x 18 cm.
Setiap boks hanya untuk satu ekor bibit kepiting dengan berat minimal 300 gram.
Setelah melalui proses penggemukan selama sekitar 15 hari, kepiting akan mencapai bobot yang cukup untuk dipasarkan, memberikan hasil yang menguntungkan bagi para pembudi daya.
“Apa lagi jika hanya membudidayakan pekarangan rumah. Tentunya lebih aman dan mudah untuk dipantau,” tambahnya.
Musakkar menjelaskan bahwa sejauh ini, memaksimalkan pemanfaatan lahan pekarangan pada kedua desa tersebut masih bisa lebih jauh.
Meskipun begitu, jika melihat dari segi keseluruhan, minat masyarakat terhadap program pemanfaatan lahan pekarangan untuk budi daya komoditas perikanan air tawar masih belum sesuai harapan.
“Namun, jika program bantuan apartemen kepiting ini berjalan dengan baik, saya yakin akan lebih banyak warga yang berminat untuk mengembangkan usaha budidaya perikanan air tawar,” tutupnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: Menjaga Kualitas Air Kunci Keberhasilan Budi Daya Kepiting