Sonora.ID - Melalui artikel ini, kamu akan mendapatkan 3 contoh studi kasus piloting PPG Daljab 2024 untuk disimak dengan lengkap.
Para peserta Pendidikan Profesi Guru (PPG) dapat mempersiapkan diri dengan baik sebelum menghadapi penilaian.
Salah satu cara untuk mempersiapkan diri dengan baik adalah dengan mempelajari beberapa contoh studi kasus terlebih dahulu.
Berikut Sonora ID bagikan 3 contoh studi kasus piloting PPG Daljab 2024 yang lengkap sebagai referensi.
Baca Juga: 4 Contoh Studi Kasus PPG Daljab 2024 untuk SMP, Paling Lengkap
1. Studi Kasus Piloting PPG Daljab 2024 I
Permasalahan yang dihadapi
Di kelas dengan latar belakang siswa yang beragam, seorang guru menghadapi tantangan besar ketika sebagian siswa menunjukkan minat belajar yang sangat rendah. Mereka sering tidak fokus, malas mengerjakan tugas, dan kurang partisipatif selama proses pembelajaran. Kesulitan pemahaman materi juga menjadi masalah utama bagi beberapa siswa.
Upaya untuk menyelesaikan permasalahan
Guru mencoba beberapa strategi, seperti penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang disesuaikan dengan minat dan gaya belajar siswa. Untuk siswa visual, digunakan alat bantu seperti gambar dan video, sementara siswa kinestetik diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan praktik.
Guru juga meningkatkan keterlibatan siswa melalui diskusi kelompok dan permainan edukatif. Teknologi seperti kuis interaktif juga digunakan untuk membuat pembelajaran lebih menarik. Pendampingan individual dilakukan di luar jam pelajaran reguler untuk membantu siswa yang kesulitan.
Hasil dari upaya
Setelah beberapa bulan, siswa mulai menunjukkan peningkatan minat belajar. Mereka lebih aktif bertanya dan terlibat dalam diskusi. Nilai ulangan mereka meningkat signifikan dan pemahaman konsep-konsep sulit, seperti matematika, menjadi lebih baik.
Pengalaman berharga
Pengalaman ini mengajarkan pentingnya fleksibilitas dalam metode pengajaran. Guru harus mampu menyesuaikan strategi berdasarkan kebutuhan unik setiap siswa. Pendekatan yang beragam, terbukti mampu mengatasi masalah motivasi dan pemahaman siswa.
2. Studi Kasus Piloting PPG Daljab 2024 II
Permasalahan yang dihadapi
Masalah utama adalah rendahnya kemampuan membaca siswa. Banyak yang kesulitan mengenali huruf dan kata, sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk membaca kalimat sederhana. Hal ini menghambat pemahaman teks dan menurunkan minat baca. Selain itu, siswa sering melakukan kesalahan dalam penjumlahan dan pengurangan. Hal tersebut menunjukkan kurangnya pemahaman terhadap konsep angka.
Upaya untuk menyelesaikan permasalahan
Untuk mengatasi masalah membaca, guru menyediakan latihan tambahan dengan bahan bacaan menarik dan mengadakan sesi membaca berpasangan. Siswa yang lebih lancar membaca, membantu teman-temannya.
Dalam menghitung, guru menerapkan pembelajaran interaktif, seperti permainan matematika dan memberikan variasi latihan soal untuk memperkuat pemahaman konsep angka. Umpan balik langsung diberikan saat siswa melakukan kesalahan.
Hasil dari upaya
Baca Juga: Kunci Jawaban Modul 2 PPG, Post Test PSE 3, Pembelajaran Sosial Emosional, Latihan Pemahaman
Setelah langkah-langkah tersebut diterapkan, kemampuan membaca dan menghitung siswa meningkat secara signifikan. Siswa yang awalnya kesulitan membaca, jadi lebih percaya diri dan aktif dalam kegiatan membaca. Para siswa juga lebih jarang melakukan kesalahan dalam operasi hitung dasar dan mulai memahami konsep angka dengan lebih baik.
Pengalaman berharga
Dari pengalaman ini, pentingnya pendekatan personal sesuai kebutuhan siswa, terlihat jelas. Kolaborasi antarsiswa terbukti efektif dalam meningkatkan kemampuan. Selain itu, penggunaan media pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan minat siswa.
3. Studi Kasus Piloting PPG Daljab 2024 III
Permasalahan yang dihadapi
Di salah satu kelas yang saya ajar, terdapat beberapa siswa yang menunjukkan ketertarikan sangat rendah terhadap pelajaran. Mereka sering kali tidak fokus, malas mengerjakan tugas, dan cenderung pasif selama proses pembelajaran.
Hal ini berdampak pada hasil belajar mereka yang jauh di bawah rata-rata. Selain itu, saya juga menemukan siswa kesulitan dalam memahami materi, terutama pada pembelajaran yang memerlukan pemahaman konsep yang lebih dalam, seperti matematika dan sains.
Upaya untuk menyelesaikan permasalahan
1. Pendekatan diferensiasi pembelajaran:
Saya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dengan memberi materi yang disesuaikan dengan kemampuan dan minat siswa. Misalnya, untuk siswa yang lebih visual, saya menggunakan alat bantu visual seperti gambar dan video. Sementara itu, untuk siswa yang lebih kinestetik, saya mengadakan kegiatan yang melibatkan gerakan atau praktik langsung.
2. Meningkatkan interaksi dan keterlibatan:
Saya juga berusaha meningkatkan interaksi dengan siswa melalui diskusi kelompok dan permainan edukatif yang relevan dengan mata pelajaran. Saya memanfaatkan teknologi seperti kuis interaktif dan aplikasi pembelajaran online untuk membuat proses belajar menjadi lebih menarik.
3. Pendampingan individual:
Untuk siswa yang kesulitan memahami materi, saya memberikan pendampingan individual di luar jam pelajaran reguler. Saya mencoba menjelaskan ulang konsep-konsep yang sulit dengan cara lebih sederhana dan memberikan latihan tambahan.
4. Membangun motivasi dan keterhubungan:
Saya menyempatkan waktu untuk berbicara secara pribadi dengan siswa-siswa tersebut. Saya mencoba memahami apa yang menyebabkan mereka kurang termotivasi dan cari cara untuk membangkitkan minat mereka. Saya juga melibatkan orangtua dalam proses ini dengan memberikan informasi tentang perkembangan anak dan meminta dukungan di rumah.
Hasil dari upaya
Setelah beberapa bulan menerapkan strategi ini, saya mulai melihat perubahan yang positif pada siswa. Yang sebelumnya kurang termotivasi, mulai menunjukkan peningkatan minat dalam belajar. Mereka lebih aktif bertanya dan terlibat dalam diskusi kelas.
Hasil belajar mereka pun mengalami peningkatan yang signifikan. Ini terlihat dari nilai ulangan yang semakin membaik. Siswa yang kesulitan memahami materi, juga menunjukkan peningkatan dalam pemahaman konsep. Meskipun perbaikan ini tidak instan, namun kemajuan yang mereka tunjukkan sangat menggembirakan.
Dengan bantuan pendampingan individual dan metode pembelajaran yang disesuaikan, mereka dapat mengejar ketertinggalan mereka.
Pengalaman berharga
Pengalaman ini mengajarkan saya pentingnya fleksibilitas dalam mengajar dan perlunya menyesuaikan pendekatan berdasarkan kebutuhan siswa. Setiap siswa adalah individu yang unik dengan cara belajar yang berbeda-beda. Sebagai guru, saya perlu terus beradaptasi dan mencari cara terbaik untuk membantu setiap siswa mencapai potensi maksimal mereka.
Selain itu, keterlibatan dan komunikasi dengan siswa dan orangtua sangat penting dalam mendukung proses belajar yang efektif.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.