Musim Penghujan Picu Serbuan Ulat Jati, Jalanan Wonogiri Jadi Ngeri

21 November 2024 13:43 WIB
Fenomena banyaknya ulat jati di awal musim penghujan di Wonogiri.
Fenomena banyaknya ulat jati di awal musim penghujan di Wonogiri. ( Tribunsolo.com)

Wonogiri, Sonora.ID – Musim penghujan di Wonogiri memunculkan fenomena tahunan yang menarik perhatian, yaitu banyaknya ulat pohon jati yang bergelantungan hingga mencapai jalan.

Kondisi ini membuat warga harus ekstra hati-hati ketika melintas. Bahkan, fenomena tersebut menjadi viral di media sosial setelah diunggah oleh akun TikTok @noer_inna.

Dalam video yang telah ditonton lebih dari 2,5 juta kali hingga Kamis (20/11/2024), terlihat sepeda motor di sebuah gubuk dipenuhi ulat jati.

Pemilik video tersebut diketahui berada di Tanggeran, Desa Gedong, Kecamatan Pracimantoro. Fenomena serupa juga terjadi di berbagai wilayah Wonogiri, seperti Kecamatan Batuwarno, di mana pohon jati kehilangan daun akibat dimakan ulat.

Anggit, warga Kecamatan Batuwarno, menyebutkan bahwa fenomena ulat jati ini sudah berlangsung selama beberapa hari. Meski tidak takut atau jijik, ia tetap berhati-hati saat melintas.


"Tidak takut, tidak jijik. Tapi ya harus tetap menghindar. Jadi jalannya zig-zag," katanya pada Rabu (20/11/2024).

Berbeda dengan Anggit, Mahardika, warga lain, mengaku merasa takut dan jijik dengan ulat-ulat tersebut.

"Memang jijik. Lihat gerakannya saja tidak kuat, saya langsung merem," ungkapnya. Kondisi itu bahkan membuatnya enggan bepergian, terutama di jalan yang banyak pohon jati.

Kejadian serupa juga pernah terjadi di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta. Ulat-ulat jati di sana bahkan berjatuhan dari pohon dan memenuhi ruas jalan. Para pengendara sepeda motor terpaksa menggunakan kayu untuk menghalau ulat serta memakai jas hujan agar tidak terkena langsung.

Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul pun merespons fenomena ini. Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Priyanta, mengimbau masyarakat, khususnya wisatawan, untuk tetap tenang karena ulat jati umumnya tidak membahayakan.

"Kami harap tetap tenang. Karena, memang fenomena ini musiman dan biasanya tidak membahayakan," ujarnya pada Selasa (19/11/2024).

Meski begitu, Priyanta tetap mengingatkan masyarakat agar mengambil langkah pencegahan. Salah satunya dengan mengenakan pakaian tertutup saat beraktivitas di kawasan yang terdampak.

"Gunakan pakaian yang menutupi tubuh, seperti lengan panjang, celana panjang, dan sepatu tertutup, untuk mengurangi risiko kontak dengan ulat. Sebab, beberapa jenis ulat dapat menimbulkan reaksi gatal-gatal," tambahnya.

Fenomena ulat jati di musim penghujan memang menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat yang tinggal di sekitar pohon jati. Namun, dengan kewaspadaan dan langkah pencegahan, dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisasi.


Penulis: Nasywa Nur Fauziah

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm