Sonora.ID - Khutbah Jumat memiliki peran yang sangat penting dalam salat Jumat sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari ibadah tersebut.
Melalui khotbah Jumat, umat Muslim diajak untuk meningkatkan kualitas diri, memperbaiki hubungan dengan Allah, dan menjalani hidup yang lebih baik berdasarkan petunjuk-Nya.
Selain itu, khutbah Jumat menjadi momen untuk mempererat hubungan antara umat dengan sesama.
Khutbah yang disampaikan oleh khatib dapat memberikan pesan-pesan sosial yang penting, seperti pentingnya persatuan umat, toleransi antar sesama, dan kepedulian terhadap sesama, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan kehidupan yang semakin kompleks.
Hal ini menjadikan khutbah sebagai sarana untuk memotivasi umat agar lebih peka terhadap masalah sosial dan meningkatkan rasa kebersamaan dalam komunitas.
Dengan demikian, khutbah Jumat bukan hanya sekadar bagian formal dari ibadah, tetapi juga sebagai wahana penting untuk membangun umat yang sadar akan tanggung jawab agama dan sosialnya.
Dalam artikel ini kami sajikan paparan contoh teks khutbah Jumat 29 November 2024 mengenai Bahaya Judi Online, dikutip dari laman Kemenag RI.
Teks Khutbah Jumat 29 November 2024
Bahaya Judi Online : Hilangnya Barokah dalam Harta dan Kehidupan
Hadirin jemaah salat Jum’at yang dirahmati Allah,
Di zaman ini, teknologi telah memudahkan banyak aspek kehidupan. Namun, di sisi lain, teknologi juga membuka pintu-pintu keburukan yang dulunya sulit dijangkau. Salah satunya adalah judi online. Dengan hanya bermodalkan gawai (gadget) dan koneksi internet, seseorang bisa terjerumus dalam praktik judi tanpa perlu pergi ke tempat perjudian.
Pelaku judi online sering kali terjerumus dalam lingkaran setan yang sulit dihentikan. Awalnya, mereka bermain dengan harapan untuk menang besar, tetapi kenyataannya, kebanyakan dari mereka terus merugi.
Akibatnya, banyak yang terjebak dalam utang, menggadaikan harta, bahkan melakukan tindakan kriminal untuk melunasi kerugian tersebut.
Maka, pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita renungkan bersama masalah judi online yang saat ini menjadi salah satu tantangan besar yang dihadapi umat Islam dan bangsa Indonesia.
Judi online bukan hanya permainan, tetapi merupakan sumber dosa, kerusakan moral, dan kehancuran yang dapat mencabut keberkahan dalam kehidupan.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Islam telah dengan tegas melarang segala bentuk perjudian, termasuk judi online. Larangan ini bukan tanpa alasan, karena judi adalah perbuatan yang merusak akhlak, menanamkan sifat tamak, dan mencabut keberkahan dalam hidup seseorang.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan keji (dan) termasuk perbuatan setan. Maka, jauhilah (perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung.” (Q.S. Al-Maidah: 90)
Ayat ini menunjukkan bahwa judi bukan sekadar dosa kecil, tetapi merupakan bagian dari tipu daya setan untuk menyesatkan manusia.
Setan menggunakan judi untuk menanamkan permusuhan, kebencian, dan melalaikan manusia dari mengingat Allah.
Oleh karena itu, judi dalam berbagai bentuknya, diharamkan dalam Islam. Ini mencakup semua jenis taruhan, termasuk praktik judi online yang selama ini kerap berkedok game atau permainan.
Rasulullah saw. juga bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari:
“Barangsiapa berkata kepada saudaranya, ‘Mari kita berjudi,’ maka hendaklah ia bersedekah.” (H.R. Bukhari)
Sekadar “mengajak berjudi” saja sudah dianggap sebagai dosa yang harus ditebus dengan sedekah. Maka, bagaimana lagi dengan orang yang benar-benar melakukan judi?
Judi adalah jalan setan yang penuh tipu daya, menciptakan ilusi keuntungan yang cepat, padahal kenyataannya membawa kehancuran moral, finansial, dan spiritual.
Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk menjauhkan diri dan keluarga dari segala bentuk perjudian, termasuk judi online, yang sering kali tersembunyi di balik permainan yang tampak tidak berbahaya.
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah,
Harta yang diperoleh dari jalan haram, seperti judi online dan judi dalam bentuk lainnya, tidak akan membawa berkah.
Harta tersebut justru akan menjadi sumber kegelisahan, kehancuran, dan jauh dari keberkahan. Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya Allah itu baik, dan Dia tidak menerima kecuali yang baik.” (H.R. Muslim)
Harta yang haram tidak akan diterima oleh Allah, bahkan doa dan ibadah seseorang bisa tertolak karena pengaruh dari harta yang tidak halal.
Sebaliknya, Allah telah menjanjikan keberkahan bagi mereka yang mencari rezeki dengan cara yang halal. Dalam Surat At-Thalaq ayat 2-3, Allah berfirman:
“....Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. (Q.S. At-Thalaq: 2)
“Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.” (Q.S. At-Thalaq: 3)
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah akan mencukupkan kebutuhan hamba-Nya yang bertakwa dan bertawakal.
Sebaliknya, judi adalah cerminan dari ketidakpercayaan kepada Allah, karena pelakunya lebih mengandalkan keberuntungan daripada usaha yang halal dan doa kepada Allah.
Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan Allah,
Marilah kita pahami bahwa judi online bukanlah sekadar hiburan, melainkan pintu yang membuka kerusakan dalam kehidupan. Judi online merusak hubungan keluarga, hubungan pertemanan, menciptakan utang yang menumpuk, dan pada akhirnya menjerumuskan seseorang ke dalam keputusasaan.
Berapa banyak orang yang hidupnya hancur karena tergoda kemudahan judi online? Berapa banyak rumah tangga yang retak karena ketergantungan ini?
“Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, niscaya Kami akan membukakan untuk mereka berbagai keberkahan dari langit dan bumi. Akan tetapi, mereka mendustakan (para rasul dan ayat-ayat Kami). Maka, Kami menyiksa mereka disebabkan oleh apa yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S. Al-A’raf: 96)
Allah telah memberikan peringatan bahwa keberkahan akan dicabut dari kehidupan mereka yang tidak beriman dan tidak bertakwa. Judi adalah cerminan dari sikap tidak bertakwa, karena pelakunya mengabaikan ajaran Allah demi mengejar harta dengan cara yang haram.
Sebaliknya, Allah telah menjanjikan dalam Q.S. Al-A’raf: 96 bahwa keberkahan dari langit dan bumi akan diberikan kepada mereka yang beriman dan bertakwa.
Maka, kita harus menjauhi judi online agar keberkahan tetap menyertai hidup kita.
Hadirin Sidang Jumat yang dirahmati Allah,
Di akhir khotbah pertama ini, marilah kita memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa kita, termasuk dosa-dosa yang mungkin terjadi tanpa kita sadari.
Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk menjauhi segala bentuk perjudian, baik yang nyata maupun yang tersembunyi di dunia maya, dan menjadikan kita hamba-Nya yang bertakwa.
Link PDF Teks Khutbah Jumat 29 November 2024
Untuk mengunduh teks khutbah Jumat di atas, Anda bisa klik tautan di bawah ini.
Link PDF Teks Khutbah Jumat 29 November 2024
Demikianlah paparan mengenai contoh teks khutbah Jumat 29 November 2024 lengkap dengan link PDF untuk mengunduhnya.
Baca Juga: Link PDF Teks Khutbah Jumat 22 November 2024 Mengenai Peran Guru
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.