Sonora.ID - Lari jarak pendek adalah salah satu cabang olahraga yang dilombakan pada ajang Olimpiade. Apa kunci pertama yang harus dikuasai dalam lari jarak pendek?
Seorang pelari jarak pendek harus bisa menguasai teknik berlari dengan baik dan benar.
Melansir modul Mengejar Prestasi, Pendidikan Olahraga dan Rekreasi Paket C Setara SMA/MA Kelas XII (2020) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, nama lain lari jarak pendek adalah sprint atau lari cepat.
Atlet atau pelari jarak pendek disebut dengan istilah sprinter. Jarak lari jarak pendek atau sprint adalah 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.
Seorang pelari jarak pendek harus menguasai teknik dasar, meski dalam perlombaan jarak yang ditempuh relatif pendek dan hanya membutuhkan waktu singkat untuk berlari.
Kunci pertama yang harus dikuasai agar menuai keberhasilan dalam melakukan lari jarak pendek adalah start atau gerakan tolakan.
Adapun, teknik start yang digunakan pada lari jarak pendek adalah start jongkok atau crouching start.
Baca Juga: 4 Olahraga yang Ternyata Bisa Bikin Awet Muda, Apa Saja Ya?
Teknik Dasar Lari Jarak Pendek
Dikutip dari modul Lincahnya Gerakanku (2020) terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teknik dasar lari jarak pendek dibagi menjadi tiga yaitu teknik start, sikap tubuh saat berlari, dan teknik mencapai garis finis.
Teknik Start: Langkah Awal Kesuksesan
Kunci utama keberhasilan dalam sprint adalah penguasaan teknik start, yang disebut juga gerakan tolakan. Teknik yang digunakan adalah start jongkok atau crouching start.
Menurut modul Lincahnya Gerakanku (2020) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, teknik start terdiri dari tiga tahapan aba-aba: "Bersedia", "Siap", dan "Yak" atau bunyi pistol start.
Baca Juga: Jalan Kaki vs Lari: Mana yang Lebih Baik untuk Kesehatan? Ini Faktanya
Sikap Tubuh Saat Berlari
Tiga elemen penting saat berlari adalah ayunan lengan, posisi tubuh, dan gerakan kaki. Berikut detailnya:
Teknik Memasuki Garis Finis
Ada dua cara utama untuk mencapai garis finis dalam lari jarak pendek:
Menguasai teknik-teknik ini tidak hanya membantu meningkatkan performa, tetapi juga memaksimalkan efisiensi gerakan dalam perlombaan. Dengan latihan yang konsisten, seorang pelari dapat mencapai hasil terbaiknya di lintasan.