Boyolali, Sonora.ID – Tanah longsor menerjang Dukuh Selowangan, RT 01, RW 01, Desa/Kecamatan Selo, pada Selasa sore (10/12/2024). Satu korban jiwa dilaporkan meninggal akibat musibah tersebut.
Korban diketahui bernama Daliyem, warga setempat, kehilangan nyawanya setelah dapur rumahnya tuntuh tertimpa tanah longsor.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Suratno, mengungkapkan bahwa korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umi Barokah Boyolali sebelum akhirnya dipindahkan ke RSUD Pandan Arang Boyolali.
“Tadi malam dini hari pukul 01.05 WIB, Ibu Daliyem dinyatakan meninggal di RSPA (RSUD Pandan Arang Boyolali),” ujar Suratno, Rabu (11/12/2024).
Suratno menjelaskan, hujan deras mengguyur kawasan perbukitan lereng Merapi-Merbabu sejak pagi hari sebelum peristiwa terjadi. Pada pukul 16.30 WIB, dinding dapur rumah milik Gito Karno tiba-tiba longsor.
Saat itu, Daliyem berada di dapur yang kemudian terkubur oleh reruntuhan bangunan dan tanah.
Warga setempat segera melakukan pencarian dan menemukan korban pada pukul 17.00 WIB. Korban langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan, tetapi nyawanya tidak terselamatkan.
Lebih lanjut, Suratno menyebutkan bahwa dinding rumah yang longsor memiliki panjang sekitar 20 meter dengan ketinggian lima meter.
Selain menimpa rumah warga, tanah longsor juga terjadi di dua titik di jalan Solo-Selo-Borobudur (SSB).
Baca Juga: Pegawai Bank BUMN Wonogiri Korupsi Rp3,3 Miliar Terancam 20 Tahun Bui
Longsoran pertama berupa lumpur dan bongkahan tanah yang menutupi akses jalan sepanjang 10 meter dengan ketebalan material antara 30 hingga 50 sentimeter.
Di lokasi kedua, material longsor berupa bongkahan tanah dan pohon menutupi jalan sepanjang 15 meter dengan ketebalan antara 30 sentimeter hingga satu meter.
Kondisi ini menyebabkan kemacetan lalu lintas, khususnya kendaraan yang melintas dari arah Selo menuju Magelang.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan segera dikerahkan untuk membersihkan material longsor dan membuka akses jalan. Upaya ini memakan waktu beberapa jam karena kondisi medan yang sulit.
Pihak BPBD Boyolali mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor untuk lebih waspada, terutama saat musim hujan.
Suratno menjelaskan bahwa kawasan perbukitan lereng Merapi-Merbabu memiliki risiko tinggi terhadap tanah longsor dan meminta warga segera melapor apabila menemukan tanda-tanda pergerakan tanah.
Hingga berita ini diturunkan, upaya pembersihan jalan di lokasi kedua masih berlangsung. Pemerintah setempat terus memantau situasi dan mengutamakan keselamatan warga.
Musibah ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam di wilayah rawan longsor.
Penulis: Nasywa Nur Fauziah