Melalui Yesus maka seluruh ujung bumi melihat keselamatan yang dari Allah. Keselamatan yang Allah kerjakan melalui Yesus tidak hanya bagi manusia namun bagi seluruh alam, seluruh ciptaan.
Salah seorang Teolog Feminis Katolik, Elizabeth Johnson, menyatakan bahwa manusia, Yesus adalah mahkluk hidup dan semua kehidupan berasal dari satu sel yang hidup dan berkembang.
Yesus terhubung dengan semua materi yang menyusun alam semesta ini, oleh karena itulah inkarnasi Allah tidak lagi dipahami sebagai Allah yang menjadi manusia saja, melainkan Allah yang menjadi bagian dari seluruh alam semesta ini.
Keselamatan tidak hanya bagi golongan tertentu, namun bagi semua orang yang bersedia menerima keselamatan yang dikerjakan melalui-Nya.
Penutup
Saudaraku, tak jarang realitas hidup yang terjadi membuat kita meratapi kehidupan. Keputusasaan, kesedihan, kedukaan, kekerasan menjadi bahasa yang semakin sering kita jumpai.
Realita hidup ini juga semakin menyadarkan kita akan kemelekatan kerapuhan kita sebagai ciptaan. Melalui peristiwa Natal Allah yang Mahamulia mau hadir di dunia yang rapuh.
Bergumul, menderita, merasakan pahit getirnya kehidupan akibat dosa dan mengangkat manusia dari dosa supaya mengenal hidup yang sesungguhnya.
Pada saat yang sama dalam kehadiran-Nya, Ia menginginkan manusia yang telah mengecap kasih karunia-Nya dapat mengerjakan apa yang telah dikerjakan-Nya.
Natal adalah merengkuh seluruh ciptaan. Kehadiran Allah di tengah seluruh ciptaan.
Natal patut kita rayakan sebagai wujud dari cinta kasih Allah yang mau masuk ke dalam kerapuhan manusia agar manusia mengerti bahasa cinta kasih-Nya. Melalui Yesus, manusia dapat melihat jalan keselamatan.
Seperti halnya ilustrasi pada bagian pembuka, melalui Yesus manusia dapat mengerti dengan lebih jelas karya dan kehendak Allah bagi dunia.
Hanna Arendt pernah menyampaikan bahwa setiap manusia pada dasarnya memiliki kemampuan kreatif untuk melahirkan sesuatu yang baik bagi lingkungan masyarakat.
Kemampuan kreatif ini merupakan cerminan dari Allah yang selalu melakukan tindakan-tindakan kreatif dalam mengupayakan keselamatan ciptaan.
Melalui hal inilah akan membuka kemungkinan-kemungkinan baru bagi kehidupan yang senantiasa memperbarui dunia.
Allah yang tak terbatas dan terjangkau oleh ciptaan itu menjadikan diri-Nya terbatas untuk menjangkau dan merengkuh seluruh ciptaan dalam persekutuan cinta kasih-Nya yang kekal. Amin.
Baca Juga: 7 Cerita Natal untuk Sekolah Minggu, Menarik dan Mudah Dimengerti
2. Khotbah Natal Sederhana
Kedatangan Kristus sebagai Anugerah
Contoh khotbah Natal pertama yakni tentang "Kedatangan Kristus sebagai Anugerah."
"Saudara-saudara yang terkasih,
Pada malam yang penuh berkat ini, kita berkumpul bersama untuk merayakan kelahiran Yesus Kristus, Sang Juruselamat.
Natal adalah waktu yang istimewa, karena pada malam ini, Allah mengirimkan Anak-Nya ke dunia sebagai anugerah bagi umat manusia.
Anugerah ini tidak hanya berupa seorang bayi yang lahir di palungan, tetapi juga anugerah kasih dan pengampunan bagi kita semua.
Kita bisa belajar banyak dari kelahiran Kristus. Allah mengutus Anak-Nya ke dunia ini sebagai tanda kasih-Nya yang besar kepada kita.
Dia datang untuk menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita dan memberikan harapan yang abadi.
Kita juga harus belajar untuk menjadi anugerah bagi orang lain dalam hidup kita sehari-hari, seperti Kristus adalah anugerah bagi kita.
Mari kita gunakan Natal ini untuk merenungkan kasih Allah yang begitu besar, dan bagaimana kita dapat menyebarkan kasih ini kepada sesama.
Marilah kita hidup dengan kasih, pengampunan, dan kemurahan hati, sebagaimana Kristus telah mengajarkan kepada kita.
Dengan begitu, kita dapat merayakan Natal bukan hanya sebagai perayaan satu malam, tetapi sebagai gaya hidup yang mencerminkan kasih Kristus kepada dunia."
3. Khotbah Natal Sederhana
Yesus Datang Membawa Kesembuhan
Setiap kali merayakan Natal kita teringat kepada kasih Bapa yang luar biasa kepada dunia ini. Hal ini termaktub dalam Kitab Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal [yaitu Tuhan Yesus], supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Sebelum kita percaya kepada Tuhan Yesus, pada hakekatnya roh kita mati, sebab kita putus hubungan dengan Tuhan Yesus karena dosa. Tetapi pada saat kita percaya kepada Tuhan Yesus dan mengaku Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, maka Tuhan Yesus masuk ke dalam hati kita. Roh kita pun dipulihkan kembali dan menjadi hidup. Itulah suatu kesembuhan.
Di momen Natal ini, karena Tuhan Yesus datang, Dia memberikan kesembuhan. Hubungan kita dengan Tuhan pun dipulihkan kembali dan roh kita menjadi hidup. Kita sudah disembuhkan oleh Tuhan dan Dia berjanji untuk memberikan hidup yang berkelimpahan kepada kita. Yaitu berkelimpahan di dalam segala hal, di dalam kasih, sukacita, damai sejahtera, ketenangan, ketentraman, kesehatan yang baik, dan juga berkat secara materi. Itulah yang Tuhan kehendaki terjadi di dalam kehidupan kita yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus.
Namun, iblis tidak suka hidup yang berkelimpahan terjadi di dalam kehidupan manusia, karena itu Tuhan Yesus berkata: “Pencuri [iblis] datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan [Itulah pekerjaan iblis]; Aku [Tuhan Yesus] datang, supaya mereka [kita] mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.” (Yohanes 10:10).
Iblis tidak suka hidup yang berkelimpahan terjadi di dalam kehidupan manusia, karena itu kita harus melakukan "peperangan rohani" melawaniblis.
Hidup berkelimpahan yang Tuhan berikan kepada kita adalah sama dengan "Tanah Perjanjian" yang Tuhan berikan kepada bangsa Israel. "Tanah Perjanjian" adalah tanah yang berlimpah-limpah dengan susu dan madu, dan itu sudah Tuhan berikan kepada bangsa Israel.
Tetapi untuk menduduki "Tanah Perjanjian", bangsa Israel harus berperang melawan 31 raja-raja yang menguasai "Tanah Perjanjian" itu. Demikian juga hidup yang berkelimpahan sudah Tuhan berikan kepada kita, tetapi untuk mengalaminya kita harus masuk di dalam "Peperangan Rohani".
Memasuki tahun 2025 ini kita harus selalu ingat untuk "pergi ke Betlehem", tempat Yesus Kristus dilahirkan. Ini artinya, agar kita semua bisa selamat dalam menghadapi ibis, kita harus selalu kembali kepada Yesus dan hidup dalam ajaran cinta kasih Nya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News
Baca Juga: 50 Ucapan Merry Christmas and Happy New Year, Penuh Doa dan Harapan