Puasa Rajab: Niat Puasa, Manfaat, & Kemuliaannya yang Perlu di Pahami

1 Januari 2025 11:45 WIB
ilustrasi puasa
ilustrasi puasa ( thedo.ostheopathic.org)

Sonora.ID – Berikut ulasan selengkapnya mengenai “Puasa Rajab: Niat Puasa, Manfaat, & Kemuliaannya yang Perlu di Pahami"

Puasa Rajab menjadi salah satu puasa sunah yang direkomendasikan untuk dilakukan.

Puasa Rajab merupakan bagian dari kegiatan yang bisa mengundang berbagai pahala datang kepada mereka yang melaksanakannya.

Puasarajab bisa dimulai dengan membaca niat terlebih dahulu. Niat ini dibacakan dan difungsikan sebagai landasan dalam menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan serta ketulusan hati kepada Allah.

Niat puasa Rajab: Nawaitu sauma ghadin fi syahri rojabi sunatan lillahi ta alaa

Artinya : "Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah taala.

Baca Juga: Jadwal Puasa Rajab 1446H/2025 dari Kemenag Lengkap dengan Keutamaannya

Usai membaca niat dianjurkan untuk makan sahur sebelum waktu subuh.

Selama sahur selain difungsikan untuk tetap berenergi meski tengah menjalankan ibadah puasa, juga akan mendapatkan pahala sahur.

Selama menjalankan puasa, umat Muslim diwajibkan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa hingga waktu maghrib tiba.

Setelah waktu berbuka, umat dianjurkan untuk segera membatalkan puasanya dengan makanan atau minuman yang manis dan memperbanyak doa agar amalan yang dilakukan diterima oleh Allah.

Manfaat Puasa Rajab

Puasa Rajab memiliki beragam manfaat salah satunya adalah bisa membersihkan rohani yang mana bisa memberikan kesempatan bagi umat muslim untuk berinstrospeksi dan memperbaiki diri.

Puasa ini juga bermanfaat untuk melatih kesabaran dan juga ketahanan mental terutama dikala menghadapi berbagai ujian kehidupan.

Dengan memperkuat Jiwa dan melatih pengendalian diri. Puasa Rajab juga bisa membantu umat muslim mendai seorang pribadi yang lebih disiplin serta penuh rasa syukur.

Selain itu, puasa Rajab merupakan bentuk penghapusan dosa dan sarana untuk memohon ampunan kepada Allah.

Hadits menyebutkan bahwa satu hari berpuasa di bulan Rajab dapat menghapus dosa-dosa yang lalu, menjadikannya momen yang tepat untuk memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama manusia.

Baca Juga: Doa Niat Puasa Tasua dan Asyura (9-10 Muharram) dan Keutamaannya

Mengenai melaksanakan puasa rajab tertulis pada sebuah hadist shahih puasa rajab sebagaimana dikisahkan dari Al-Bahili yang bercakap dengan Rasulullah.

Berikut bunyi hadist selengkapnya sebagaimana disadur dari NU Online Jombang:

Hadits tentang Kisah al-Bahili 

عَنْ مُجِيبَةَ الْبَاهِلِيَّةِ عَنْ أَبِيهَا أَوْ عَمِّهَا أَنَّهُ أَتَى رَسُولَ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَأَتَاهُ بَعْدَ سَنَةٍ وَقَدْ تَغَيَّرَتْ حَالُهُ وَهَيْئَتُهُ فَقَالَ يَا رَسُولَ الله أَمَا تَعْرِفُنِي قَالَ وَمَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الْبَاهِلِيُّ الَّذِي جِئْتُكَ عَامَ الْأَوَّلِ قَالَ فَمَا غَيَّرَكَ وَقَدْ كُنْتَ حَسَنَ الْهَيْئَةِ قَالَ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا إِلَّا بِلَيْلٍ مُنْذُ فَارَقْتُكَ فَقَالَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ ثُمَّ قَالَ صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَ زِدْنِي فَإِنَّ بِي قُوَّةً قَالَ صُمْ يَوْمَيْنِ قَالَ زِدْنِي قَالَ صُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ قَالَ زِدْنِي قَالَ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلَاثَةِ فَضَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا

Artinya, "Dari Mujibah al-Bahiliyyah, dari bapaknya atau pamannya, bahwa ia mendatangi Nabi. Kemudian ia kembali lagi menemui Nabi satu tahun berikutnya sedangkan kondisi tubuhnya sudah berubah (lemah/kurus). Ia berkata, 'Ya Rasul, apakah engkau mengenaliku?' Rasul menjawab, 'siapakah engkau?' Ia menjawab, 'Aku al-Bahili yang datang kepadamu pada satu tahun yang silam.' Nabi menjawab, 'Apa yang membuat fisikmu berubah padahal dulu fisikmu bagus (segar).' Ia menjawab, 'Aku tidak makan kecuali di malam hari sejak berpisah denganmu.' Nabi berkata, 'Mengapa engkau menyiksa dirimu sendiri? Berpuasalah di bulan sabar (Ramadhan) dan satu hari di setiap bulannya.' Al-Bahili berkata, 'Mohon ditambahkan lagi ya Rasul, sesungguhnya aku masih kuat (berpuasa).' Nabi menjawab, 'Berpuasalah dua hari.' Ia berkata, 'Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.' Nabi menjawab, 'Berpuasalah tiga hari.' Ia berkata, 'Mohon ditambahkan lagi ya Rasul.' Nabi menjawab, 'Berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah, berpuasalah dari bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah.' Nabi mengatakan demikian seraya berisyarat dengan ketiga jarinya, beliau mengumpulkan kemudian melepaskannya." (HR. Abu Daud).

Keutamaan Puasa Rajab Menurut Hadits dan Ulama

1. Pahala Berlipat Ganda

Mengutip baznas.go.id, puasa Rajab memiliki keutamaan besar yang disebutkan dalam berbagai hadits, di antaranya adalah pahala berlipat ganda yang diperoleh bagi mereka yang melaksanakannya dengan niat ikhlas dan sungguh-sungguh. Hadits riwayat Imam al-Ghazali menyatakan bahwa satu hari puasa di bulan Rajab setara dengan puasa selama sebulan penuh di bulan lain.

"Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadhan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram” HR Imam Al-Ghazali

2. Perisai dari Api Neraka

Keutamaan lainnya adalah bahwa puasa Rajab dapat menjadi perisai dari api neraka bagi pelakunya. Disebutkan bahwa berpuasa tujuh hari di bulan ini akan menutup tujuh pintu neraka, sedangkan berpuasa delapan hari akan membuka delapan pintu surga. Ini menjadi motivasi besar bagi umat Muslim untuk memperbanyak ibadah di bulan Rajab.

"Barang siapa berpuasa sehari pada bulan Rajab, maka dia seperti berpuasa sebulan. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab selama tujuh hari, maka tujuh pintu neraka ditutup untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak delapan hari, maka delapan pintu surga dibuka untuknya. Barang siapa berpuasa pada bulan Rajab sebanyak sepuluh hari, maka keburukannya diganti kebaikan.” Hadist riwayat Imam al-Baihaqi dari Ibnu Abbas

3. Mendapat Minuman dari Surga

Hal ini dijelaskan dalam hadist riwayat Imam al-Baihaqi dari Anas bin Malik, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya di surga ada sungai yang disebut dengan sungai ‘Rajab.’ Airnya lebih putih dari susu dan lebih manis dari madu. Barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka Allah akan memberikan minum kepadanya dari air sungai tersebut.”

Selain itu, puasa Rajab juga dipercaya sebagai bentuk amal yang mendatangkan keberkahan, baik secara spiritual maupun duniawi.

Melaksanakan ibadah ini dapat meningkatkan ketakwaan dan kesadaran umat terhadap pentingnya menjaga hubungan baik dengan Allah dan sesama manusia.

Baca Juga: Pengertian, Niat, Cara, dan Beberapa Manfaat dari Puasa Daud

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm