Sonora.ID - Istilah enabler semakin sering digunakan dalam berbagai percakapan, baik dalam dunia kerja, hubungan interpersonal, hingga teknologi.
Namun, apa sebenarnya arti kata enabler dan bagaimana penggunaannya?
Secara harfiah, enabler berasal dari bahasa Inggris, yang berarti "sesuatu atau seseorang yang memungkinkan atau mempermudah terjadinya sesuatu."
Kata ini memiliki konotasi positif maupun negatif, tergantung pada konteks penggunaannya.
Berikut adalah beberapa contoh makna enabler dalam berbagai bidang:
Baca Juga: Arti ‘Trophy Wife’, Asal-usul dan Fenomenanya dalam Kehidupan Modern
Di dunia kerja, enabler sering digunakan untuk menggambarkan orang atau alat yang memungkinkan sebuah proyek atau tugas berjalan lancar.
Contohnya adalah seorang pemimpin yang menjadi enabler bagi timnya dengan memberikan sumber daya, panduan, atau dukungan untuk mencapai tujuan.
Di bidang teknologi, enabler merujuk pada teknologi atau inovasi yang memungkinkan terjadinya kemajuan.
Misalnya, internet disebut sebagai enabler utama dalam transformasi digital karena memungkinkan berbagai teknologi lain berkembang, seperti e-commerce, media sosial, dan layanan streaming.
Dalam hubungan antarindividu, istilah enabler sering digunakan untuk menggambarkan seseorang yang tanpa sadar mendukung perilaku negatif orang lain.
Contohnya, dalam hubungan keluarga atau persahabatan, seorang enabler mungkin membiarkan perilaku buruk, seperti kecanduan, dengan tidak menetapkan batasan atau bahkan membantu secara tidak langsung.
Dalam konteks ini, enabler memiliki konotasi negatif karena mendukung hal yang merugikan.
Baca Juga: Apa Arti Kata 'Proficiat' dan Kapan Bisa Digunakan? Simak di Sini!
Dalam psikologi, enabler sering dikaitkan dengan dinamika codependency, di mana satu pihak mendukung perilaku destruktif pihak lain.
Misalnya, seorang pasangan yang selalu menutupi kesalahan pasangannya, sehingga perilaku buruk terus berulang tanpa koreksi.
Secara keseluruhan, arti kata enabler sangat bergantung pada konteks.
Dalam konteks positif, enabler adalah pendukung yang membantu orang lain mencapai potensi terbaiknya.
Sebaliknya, dalam konteks negatif, enabler dapat menjadi penyebab terjadinya pola perilaku merugikan.
Oleh karena itu, memahami konteks sangat penting agar penggunaan istilah ini sesuai dan tidak menimbulkan kesalahpahaman.