Namun jika penggunaannya kurang tepat, tingkat kegagalannya mencapai 15%. Kondom pria juga hanya bisa digunakan sekali dan harus diganti tiap kali ejakulasi.
Baca Juga: 3 Resep Minuman Agar Lekas Hamil yang Perlu Dikonsumsi
3. Suntik KB
Berdasarkan periode penggunaannya, ada dua jenis suntik KB, yaitu suntik KB 3 bulan dan 1 bulan.
Alat kontrasepsi suntik KB efektif dan praktis, karena tidak perlu dilakukan pengulangan tiap hari.
Tingkat kegagalan alat kontrasepsi ini kurang dari 1%. Namun suntik KB relatif lebih mahal dibandingkan pil KB.
4. IUD
Intrauterine device (IUD) adalah alat kontrasepsi berbahan plastik yang berbentuk menyerupai huruf T, yang diletakkan di dalam rahim.
Ada dua jenis IUD, yakni IUD dari tembaga yang dapat bertahan hingga 10 tahun, dan IUD mengandung hormon yang diganti setiap 5 tahun sekali.
Kelebihan IUD adalah tidak memerlukan perawatan rumit dan lebih tahan lama. Namun IUD dari tembaga berisiko menyebabkan haid tidak lancar. Selain itu, biaya IUD lebih mahal dibandingkan jenis alat kontrasepsi lainnya.
5. KB Implan
Terakhir, jenis KB yang juga direkomendasikan karena efektivitasnya adalah KB implan atau susuk.
KB jenis ini memiliki ukuran yang kecil, seperti batang korek api. KB implan digunakan dengan cara dimasukkan ke bagian bawah kulit, biasanya lengan bagian atas.
KB implan bekerja dengan cara mengeluarkan hormon progestin secara perlahan. Umumnya masa berlaku KB implan selama 3 tahun.
Tingkat kegagalan KB Implan kurang dari 1%, namun harganya relatif lebih mahal dibanding alat kontrasepsi lain.
Baca Juga: Apakah Orgasme Saat Hamil Trisemester Pertama Menyebabkan Keguguran?