Hilirisasi produk nikel ini juga bisa menjadi salah satu bagian dari strategi bisnis negara yang sedang dirancang agar Indonesia bisa menjadi hub besar bagi industri mobil listrik.
Terlebih Indonesia juga merupakan salah satu negara yang kaya akan nikel, cobalt, mangan dan bahan baku lain yang digunakan untuk membuat lithium baterai.
Baca Juga: Jokowi Teken UU Perkawinan, Peraturan ini Lebih Untungkan Wanita
“Kita tahu Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Nomor satu di dunia. Strateginya harus kita pakai dalam rangka membangun industri mobil listrik di negara kita. Kita sudah kirim menteri mendekati industri-industri besar mobil di Jepang, Korea, Jerman, dalam rangka kita mengembangkan lithium baterai,” kata Jokowi.
Lebih lanjut, batu bara juga memiliki produk turunan berupa polypropylene yang dapat digunakan untuk sebagai bahan-bahan baju dan lain-lain. Bahkan bisa juga dijadikan dymethil ether (DME) dan dijadikan liquefied petroleum gas (LPG).
“LPG kenapa kita harus impor padahal bisa dibuat dari batu bara yang kalorinya rendah sehingga mengurangi impor LPG kita kemudian bahan baku dari batu bara bisa dikerjakan. Ini saya berikan target juga kurang lebih 3 tahun ini harus bisa diselesaikan,” tuturnya.
Baca Juga: Tagar #JokowiTakutFPI jadi Trending Nomor Satu di Twitter, Ada Apa?