Alumni Matematika UI Prediksi Puncak Covid-19 di Indonesia Terjadi Pada 16 April & Berakhir Pada Akhir Mei

1 April 2020 11:00 WIB
Alumni Matematika UI Prediksi Puncak Covid-19 di Indonesia Terjadi Pada 16 April & Berakhir Pada Akhir Mei
Alumni Matematika UI Prediksi Puncak Covid-19 di Indonesia Terjadi Pada 16 April & Berakhir Pada Akhir Mei ( freepict.com)

Sonora.ID- Pandemi virus covid-19 di Indonesia terus mengalami lonjakan yang semakin hari kian signifikan.

Hal ini membuat masyarakat resah dan bertanya-tanya kapan pandemi covid-19 akan berakhir di Indonesia.

Menanggapi hal ini para matematikan yang tergabung dalam Ikatan Alumni Departemen Matematika Universitas Indonesia (ILUNI) menerbitkan sebuah makalah yang berisi tentang skenario analisis berakhirnya covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Kapolri: Menkumham Sedang Minta Izin Keluarkan 30.000 Napi Demi Cegah Penyebaran Covid-19 di Lapas

Melalui platfrom media sosial instagram ILUNI mempublikasikan prediksi berakhirnya covid-19 di Indonesia berdasarkan perhitungan dengan mengunakan model matematika sederhana yang dikembangkan dengan model SIRU.

Penelitian ini dipelopori oleh Barry Mikhael Cavin, Rahmat Al Kafi, Yoshua Yonatan Hamonangan, dan Imanuel M. Rustijono, ini mengunakan data kasus kumulatif dari laman Kawalcovid19.id.

Adapun data awal yang digunakan adalah data kawalcovid19.id pertanggal 2 maret 2020 hingga 29 maret 2020.

Baca Juga: Bantu Tangani Covid-19, DPRD Kalsel Reposisi Anggaran Kunker Luar Negeri

Sample data yang telah diambil kemudian diaplikasikan menjadi sebuah kurva eksponensial dan dihitung secara matematis untuk mendapatkan nilai estimasi kasus virus corona.

Hasil nilai estimasi yang telah didapat kemudian diimplementasikan kedalam kuantitas pada model SIRU, yakni Infected dan Unreported Case.

Senada dengan para peneliti di negara lain para pakar Matematika tersebut juga menyakini bahwa yang terjangkit covid-19 di Indonesia telah melebihi jumlah yang di umumkan pemerintah.

Akan tetapi tidak tercatat dalam kasus karena orang yang terinfeksi tidak menunjukan gejala sama sekali.

Baca Juga: UPDATE: Positif Covid-19 di Indonesia Bertambah 114 Kasus, Total 1.528

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Kami yakin banyak pihak yang mengembangkan model dengan mempertimbangkan lebih banyak variabel dan metode estimasi yang lebih canggih, sehingga kami sangat terbuka dengan saran maupun kolaborasi dengan pihak lainnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkain pandemi Covid-19 ini. . . *sedikit ralat, pada slide foto kedua persamaan (2) variabel a yaitu 20.536, seharusnya adalah 20.356 sesuai pada grafik pada foto ketiga. . *sedikit ralat pada slide foto ke-9, kata “berakhir” pada Skenario 1, 2, dan 3 seharusnya adalah “mereda”. Sebagai contoh yaitu Skenario 3: Pandemi mereda pada akhir Mei - awal Juni . . Simulasi Covid-19 by @barry.sianturi @rahmat.alkafi @yoshuayonatan @rustijono . . Cek full docs di profil instagram kita!

Sebuah kiriman dibagikan oleh ILUNI Matematika UI (@ilunimathui) pada

Jika dilihat dari data yang telah diimplementasikan kedalam curva para matematikan Indonesia memprediksi pergerakan kasus baru dan juga gelombang penambahan korban yang terinfeksi.

Berikut adalah rincian curva yang telah disederhanakan oleh para pakar matematika dari Indonesia.

  1. Infected: lebih dari 1000 orang (Individu yang terinfeksi SARS-CoV-2 namun belum menunjukkan gejala),
  2. Reported: lebih dari 500 orang (Individu yang sudah terinfeksi SARS-CoV-2 dengan gejala dan sudah dilaporkan),
  3. Unreported: lebih dari 900 orang (Individu terinfeksi SARS-CoV-2 dengan gejala namun tidak melaporkan karena gejala yang muncul tidak berat atau ringan).

 Baca Juga: DPRD Babel Usulkan ODP yang Tidak Punya Penghasilan Diberi Subsidi

Grafik permodelan jumlah yang terinfeksi versi ILUNI

Bedasarkan data yang telah di olah para pakar matematika tersebut kemudian membuat sebuah gambaran bahwa 1 orang yang telah terinfeksi covid-19 tampa gejala setidaknya menularkan 2 hingga 3 orang sehat setiap bertemu.

ILUNI juga menyoroti pentingnya Physical Distancing untuk dilaksanakan secara disiplin.

Karena Physical Distancing dapat jauh lebih masif menekan perkembangan virus covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Viral Anggota DPRD Medan Sesumbar Bakal Telan Covid-19, Ini Tanggapan Kapolsek Medan Area

ILUNI juga memprediksi tingkat keberhasilan dalam menekan jumlah oenuralan virus baru jika warga Indonesia secara tertip melaksanakan physical distansing.

1. Skenario 1: Per 1 April 2020, tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi anatar manusia (kegiatan berjalan seperti pada biasa)

2. Skenario 2: Per 1 April 202, kebijakan sudah ada namun kurang tegas dan kurang strategis dalam mengurasi interaksi antar masyarakat tidak disiplin dalam penerapan physical distancing.

3. Skenario 3: Per 1 April 2020, mulai dengan tertib, tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi anatar manusia, masyarakat disiplin mengimplementasikan physical distancing.

 

Grafik pemetaan penggunaan metode physical distansing sebagai cara yang lebih tepat dalam menekan angka persebaran virus covid-19

Grafik pemetaan penggunaan metode physical distansing sebagai cara yang lebih tepat dalam menekan angka

Dari kurva permodelan skenario diatas maka para peneliti menarik kesimpulan, sebagai berikut:

Skenario 1: Puncak pandemi terjadi tanggal 14 juni dengan 11.318 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai ratusan ribu kasus. pandemi ini akan diprediksi berakhir pada akhir Agustus hingga awal September.

Sekenario 2: Puncak pandemi terjadi tanggal 2 Mei dengan 1490 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 60.000 kasus. Pandemi berakhir pada akhir Juni awal Juli. Skenario 2 yang paling mungkin terjadi jika kondisi saat ini dilanjutkan (kebijakan kurang tegas dan masyarakat tidak disiplin dalam penerapan Physical distancing)

Skenario 3: Puncak pandemi terjadi pada kisaran tanggal 16 April dengan 546 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 17.000 kasus. Pada skenario 3 pandemi akan berakhir pada akhir Mei dan juga awal Juni.

Baca Juga: Kapolri: Menkumham Sedang Minta Izin Keluarkan 30.000 Napi Demi Cegah Penyebaran Covid-19 di Lapas

Perlu dicatat, jumlah kasus 546 positif per hari  adalah penerapan dari skenario terbaik di mana pemerintah mulai memberlakukan kebijakan strategis dan masyarakat melakukan physical distancing secara disiplin.

Ini artinya, jumlah kasus bisa lebih tinggi jika pemerintah tidak menerapkan kebijakan yang represif untuk mengurangi penularan.

Pada kasus pandemi covid-19 kali ini menerut para peneliti dan juga pakar matematika Indonesia hal terbaik yang dapat dilakukan msyarakat Indonesia untuk menekan perkembangan covid-19 adalah disiplin dalam penerapan physical distancing.

Karena hal tesebut dapat dengan cepat memutus arus covid-19 yang telah tersebar di Indonesia.

Baca Juga: Aliansi Jurnalis Sumsel Berikan Solusi Peliputan Covid-19 yang Lebih Aman

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm