Sonora.ID- Pandemi virus covid-19 di Indonesia terus mengalami lonjakan yang semakin hari kian signifikan.
Hal ini membuat masyarakat resah dan bertanya-tanya kapan pandemi covid-19 akan berakhir di Indonesia.
Menanggapi hal ini para matematikan yang tergabung dalam Ikatan Alumni Departemen Matematika Universitas Indonesia (ILUNI) menerbitkan sebuah makalah yang berisi tentang skenario analisis berakhirnya covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Kapolri: Menkumham Sedang Minta Izin Keluarkan 30.000 Napi Demi Cegah Penyebaran Covid-19 di Lapas
Melalui platfrom media sosial instagram ILUNI mempublikasikan prediksi berakhirnya covid-19 di Indonesia berdasarkan perhitungan dengan mengunakan model matematika sederhana yang dikembangkan dengan model SIRU.
Penelitian ini dipelopori oleh Barry Mikhael Cavin, Rahmat Al Kafi, Yoshua Yonatan Hamonangan, dan Imanuel M. Rustijono, ini mengunakan data kasus kumulatif dari laman Kawalcovid19.id.
Adapun data awal yang digunakan adalah data kawalcovid19.id pertanggal 2 maret 2020 hingga 29 maret 2020.
Baca Juga: Bantu Tangani Covid-19, DPRD Kalsel Reposisi Anggaran Kunker Luar Negeri
Sample data yang telah diambil kemudian diaplikasikan menjadi sebuah kurva eksponensial dan dihitung secara matematis untuk mendapatkan nilai estimasi kasus virus corona.
Hasil nilai estimasi yang telah didapat kemudian diimplementasikan kedalam kuantitas pada model SIRU, yakni Infected dan Unreported Case.
Senada dengan para peneliti di negara lain para pakar Matematika tersebut juga menyakini bahwa yang terjangkit covid-19 di Indonesia telah melebihi jumlah yang di umumkan pemerintah.
Akan tetapi tidak tercatat dalam kasus karena orang yang terinfeksi tidak menunjukan gejala sama sekali.
Baca Juga: UPDATE: Positif Covid-19 di Indonesia Bertambah 114 Kasus, Total 1.528
Jika dilihat dari data yang telah diimplementasikan kedalam curva para matematikan Indonesia memprediksi pergerakan kasus baru dan juga gelombang penambahan korban yang terinfeksi.
Berikut adalah rincian curva yang telah disederhanakan oleh para pakar matematika dari Indonesia.
Baca Juga: DPRD Babel Usulkan ODP yang Tidak Punya Penghasilan Diberi Subsidi
Bedasarkan data yang telah di olah para pakar matematika tersebut kemudian membuat sebuah gambaran bahwa 1 orang yang telah terinfeksi covid-19 tampa gejala setidaknya menularkan 2 hingga 3 orang sehat setiap bertemu.
ILUNI juga menyoroti pentingnya Physical Distancing untuk dilaksanakan secara disiplin.
Karena Physical Distancing dapat jauh lebih masif menekan perkembangan virus covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Viral Anggota DPRD Medan Sesumbar Bakal Telan Covid-19, Ini Tanggapan Kapolsek Medan Area
ILUNI juga memprediksi tingkat keberhasilan dalam menekan jumlah oenuralan virus baru jika warga Indonesia secara tertip melaksanakan physical distansing.
1. Skenario 1: Per 1 April 2020, tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi anatar manusia (kegiatan berjalan seperti pada biasa)
2. Skenario 2: Per 1 April 202, kebijakan sudah ada namun kurang tegas dan kurang strategis dalam mengurasi interaksi antar masyarakat tidak disiplin dalam penerapan physical distancing.
3. Skenario 3: Per 1 April 2020, mulai dengan tertib, tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi anatar manusia, masyarakat disiplin mengimplementasikan physical distancing.
Dari kurva permodelan skenario diatas maka para peneliti menarik kesimpulan, sebagai berikut:
Skenario 1: Puncak pandemi terjadi tanggal 14 juni dengan 11.318 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai ratusan ribu kasus. pandemi ini akan diprediksi berakhir pada akhir Agustus hingga awal September.
Sekenario 2: Puncak pandemi terjadi tanggal 2 Mei dengan 1490 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 60.000 kasus. Pandemi berakhir pada akhir Juni awal Juli. Skenario 2 yang paling mungkin terjadi jika kondisi saat ini dilanjutkan (kebijakan kurang tegas dan masyarakat tidak disiplin dalam penerapan Physical distancing)
Skenario 3: Puncak pandemi terjadi pada kisaran tanggal 16 April dengan 546 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 17.000 kasus. Pada skenario 3 pandemi akan berakhir pada akhir Mei dan juga awal Juni.
Baca Juga: Kapolri: Menkumham Sedang Minta Izin Keluarkan 30.000 Napi Demi Cegah Penyebaran Covid-19 di Lapas
Perlu dicatat, jumlah kasus 546 positif per hari adalah penerapan dari skenario terbaik di mana pemerintah mulai memberlakukan kebijakan strategis dan masyarakat melakukan physical distancing secara disiplin.
Ini artinya, jumlah kasus bisa lebih tinggi jika pemerintah tidak menerapkan kebijakan yang represif untuk mengurangi penularan.
Pada kasus pandemi covid-19 kali ini menerut para peneliti dan juga pakar matematika Indonesia hal terbaik yang dapat dilakukan msyarakat Indonesia untuk menekan perkembangan covid-19 adalah disiplin dalam penerapan physical distancing.
Karena hal tesebut dapat dengan cepat memutus arus covid-19 yang telah tersebar di Indonesia.
Baca Juga: Aliansi Jurnalis Sumsel Berikan Solusi Peliputan Covid-19 yang Lebih Aman