“Kenapa harus bawa senjata api, itu yang jadi aneh, bisa memicu tindakan anarkistis,” katanya.
Menurut sumber, senjata api yang dibawanya tersebut hanya untuk membela diri jika terjadi keributan yang tidak diinginkan karena saat terjadi dialog diantara kedua belah pihak, banyak yang mencoba untuk memprovokasi.
“Takut terjadi apa-apa, saya bawa senjata dan disimpan di celana, waktu itu saya pakai celana pendek karena sedang olahraga,” katanya, Selasa (9/6/2020) kepada wartawan di SMKN 1 Garut.
Baca Juga: Maskapai Penerbangan AirAsia Akan kembali Beroperasi Pada 19 Juni 2020
Dadang selaku Kepala Sekolah tersebut mengaku, senjata api itu didapat secara legal dan ia memiliki surat-surat bukti kepemilikan senjata yang sah. Ia belum pernah menggunakan sama sekali senjata api itu.
Dadang pun mengaku telah memberi klarifikasi kepada aparat kepolisian terkait kepemilikan senjata tersebut.
Soal toserba yang jadi awal keributan, menurut Dadang, gedung tersebut adalah aset Pemrov Jawa Barat yang dikelola pihaknya dan sedang dalam tahap renovasi.
Baca Juga: Ingin Daftar Sekolah Kedinasan? Berikut Cara Membuat Akun SSCASN