Makassar, Sonora.ID - Produksi sampah warga Kota Makassar terus bertambah.
Dinas Lingkungan Hidup mencatat, volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Jalan Tamangapa Antang, Kecamatan Manggala mencapai 900 ton per harinya.
Seperti disampaikan Kepala DLH Makassar, Andi Iskandar dalam siaran talkshow Makassar insight bertajuk truk sampah baru dan tantangan pengelolaan sampah yang digelar SmartFM, Kamis (10/9/2020).
Dia mengatakan, kondisi TPA sudah kelebihan kapasitas atau overload. Terlihat dari tumpukan sampah yang menggunung dengan ketinggian puluhan meter.
Baca Juga: Circular Economy Jadi Solusi Pengelolaan Sampah Plastik di Makassar
Iskandar menyebut, TPA Antang sudah berumur 27 tahun dan luasnya masih tetap sekitar 16,8 hektare. Setiap hari di lokasi ini, ada 400 truk yang membuang sampah.
"TPA ini telah beroperasi 1993, jadi umurnya sudah 27 tahun. Dalam sehari, sampah yang masuk sekitar 750 sampai 900 ton,"ujarnya.
Menurutnya, peningkatan produksi sampah disebabkan jumlah penduduk yang bertambah seiring dengan perkembangan perekonomian daerah.
Kondisi tersebut secara otomatis berdampak pada kapasitas atau daya tampung dari TPA yang semakin tahun semakin menurun.
Baca Juga: Pemkot Makassar Miliki 5 Truk Sampah Canggih Jenis Compactor
"Armada untuk mengangkut sampah ada sekitar 400 unit dari 14 kecamatan. Jenisnya beragam, ada dump truck dan tangkasaki," katanya.
Disisi lain, Iskandar menyayangkan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan.
"Sampah ini berasal dari 1,6 juta warga Makassar. Kami berharap ada peran serta masyarakat mengurangi timbunan sampah di TPA," jelasnya.
Pemerintah Kota Makassar juga berbenah untuk memberikan pelayanan dalam hal persampahan. Dengan pengadaan beberapa armada pengangkut jenis terbaru.
Baca Juga: Warga Jelekong Kab. Bandung Ini Ciptakan Alat Pembakar Sampah Ramah Lingkungan
Kepala Bagian Perlengkapan Pemkot Makassar, Haidil Adha mengatakan ada 5 unit truk sampah compactor yang mulai difungsikan. Truk ini dinilai jauh lebih efisien dibandingkan truk sampah konvensional yang selama ini digunakan.
"Ada beberapa armada yang tidak layak digunakan. Olehnya, Pemkot melakukan pengadaan truk jenis compactor. Sistemnya press jadi sampah bisa dipadatkan," kata Aidil yang juga hadir sebagai narasumber.
Haidil menjelaskan daya angkut truk sampah compactor yaitu 1 banding 3 atau bisa tiga kali lebih banyak dari truk konvensional yang ada di Makassar saat ini. Sebab, truk ini sudah menggunakan sistem press yang dapat memadatkan sampah yang dimuat.
Truk ini telah dibagikan ke kecamatan sebagai percontohan. Seperti, Tamalate, Tamalanrea, Biringkanaya, Panakkukang, Manggala.
Baca Juga: Stungta, Inovasi Jawa Barat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup
Haidil menambahkan truk sampah compactor ini dibeli senilai Rp1,1 miliar untuk satu unit. Pengadaan kendaraan itu akan kembali dilakukan. Tapi terlebih dahulu melihat efektivitasnya.
"Pengadaan truk jenis ini sesuai arahan pimpinan. Untuk percepatan pegangkutan sampah,"tuturnya.
Sementara camat Tamalate, Hasan mengaku sangat bersyukur dengan adanya tambahan truk pengangkut sampah ini. Apalagi, truk yang diberikan mempunyai teknologi yang lebih canggih dari truk sampah konvensional.
"Ini lebih efisien. Mobil Tangkasaki itu hanya 6 kubik. Sementara jenis compactor bisa mengangkut sampah lebih banyak. Sudah 2 hari kami operasikan dan efektif," tutupnya.
Baca Juga: Pemko Banjarmasin Tak Mampu Awasi Warga Buang Sampah di Sungai