Sonora.ID – Bagi para wanita yang sudah menikah, ketika mereka mengalami telat datang bulan atau menstruasi seringkali dianggap sebagai tanda kehamilan.
Padahal sesungguhnya, telat datang bulan bisa disebabkan oleh beragam hal, dan bisa saja tanda dari sebuah penyakit serius.
Menstruasi yang tidak teratur misalnya menjadi telat datang bulan atau terlalu cepat datang bulan dan bahkan lewat beberapa bulan ini bisa menandai beberapa kondisi medis.
Lalu apa saja penyebab menstruasi tidak teratur? Simal ulasan berikut ini:
Baca Juga: Masturbasi Saat Menstruasi, Amankah? Begini Penjelasannya
Gangguan tiroid
Di dalam tubuh, kelenjar ini berperan dalam mengatur metabolisme tubuh. Apabila kelenjar tiroid terganggu dan tak bekerja dengan baik, salah satu imbasnya siklus menstruasi bisa terganggu.
Gejalanya bisa beragam, mulai dari kerontokan rambut, mudah lelah, berat naik-turun drastis, hingga menstruasi yang lebih banyak dari biasanya.
Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS juga bisa memicu siklus menstruasi terlambat. Masih asing dengan penyakit ini? Menurut ahli di National Institutes of Health - MedlinePlus, PCOS merupakan adanya kelainan pada hormon dan sistem metabolisme tubuh, sehingga fungsi indung telur terganggu.
Baca Juga: Gampang Ngambek Pada Saat Menstruasi? dr. Boyke Ungkap Penyebabnya
Kondisi inilah ujung-ujungnya bisa membuat periode menstruasi tidak teratur. Sayangnya sampai kini penyebab PCOS belum diketahui pasti.
Tetapi, ada dugaan kuat kalau penyakit ini berkaitan dengan kondisi lain. Contohnya, sindrom metabolik atau resistensi insulin.
Pemakaian alat kontrasepsi
Selain dua hal di atas, penyebab haid tidak teratur juga bisa disebabkan oleh pengunaan alat kontrasepsi. Contohnya, IUD (spiral) atau pil KB.
Kedua alat kontrasepsi ini bisa mengakibatkan perubahan berupa flek di antara siklus menstruasi. Bahkan dalam beberapa kasus, pengunaan spiral bisa menyebabkan darah yang keluar lebih banyak ketimbang saat menstruasi.
Ketidakseimbangan hormon
Ada dua hormon yang memainkan peran di sini. Pertama, hormon estrogen yang memengaruhi kesuburan dan siklus haid.
Baca Juga: Haid Sebabkan Rasa Nyeri? Wanita Patut Hindari 5 Makanan Ini
Lalu, kedua ada hormon progesteron yang membantu mengatur sistem reproduksi dalam mempersiapkan terjadinya kehamilan, termasuk siklus haid.
Nah, jika salah satu hormon tersebut bermasalah, maka siklus haid dan kesuburan akan terpengaruh.
Macam-macam faktor pendorongnya itu seperti stres, kegemukan, atau terlalu kurus.
Khusus untuk wanita yang masih terbilang muda (20-an tahun atau di bawah), telat datang bulan bisa dipicu oleh kurang matangnya jalur hormonal dari otak ke indung telur.
Meskipun demikian, seiring bergulirnya waktu hal ini akan membaik. Dengan kata lain, makin dewasa seorang wanita, maka menstruasi akan semakin teratur.
Baca Juga: Jerawat Seringkali Timbul Sebelum Menstruasi? Berikut 5 Cara Cegah Jerawat
Amenorrhea
Amenorrhea merupakan salah satu gangguan reproduksi pada wanita. Gejalanya ditandai dengan tidak terjadinya menstruasi pada suatu periode atau masa menstruasi.
Amenorrhea terdiri dari dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Primer ini merupakan kondisi ketika seseorang belum pernah mengalami menstruasi ketika usia sudah lewat dari 16 tahun.
Sedangkan sekunder bila seorang wanita di usia subur (tidak sedang hamil), tetapi tak mendapatkankan haid kemali setelah 3-6 bulan dari haid terakhir.
Apabila dirimu mengalami kondisi ini, segeralah tanyakan pada dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga: Tidak Boleh Minum Air Es Saat sedang Menstruasi, Mitos atau Fakta?
Pola Hidup Sehari-hari
Pola hidup tertentu juga bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur. Contohnya, jika seseorang melakukan olahraga yang berlebihan atau mengalami penurunan berat badan yang drastis, hal ini bisa mengakibatkan mestruasi tidak teratur. Tak cuma itu saja, penyebab haid tidak teratur juga bisa dipicu oleh obesitas, stres, hingga kurang tidur.
Kanker Rahim
Gejala kanker rahim pada stadium awal aalah satunya bisa ditandai dengan terhambatnya siklus menstruasi. Namun, lain lagi ceritanya bila memasuki stadium lanjut.
Pengidapnya, justru bisa mengalami perdarahan yang amat banyak. Bahkan, lebih banyak dari pada perdarahan menstruasi normal.
Namun, gejala stadium awal kanker rahim buka cuma ditandai dengan telat datang bulan saja. Masih ada mual, tubuh mudah lelah, berat badan menurun, hingga nyeri saat berkemih atau berhubungan seksual.
Baca Juga: Menstruasi Saya Tidak Lancar, Apakah Dapat Sebabkan Sulit Punya Anak?
Penyakit kronis
Penyakit kronis seperti diabetes juga bisa menyebabkan menstruasi tidak teratur.
Alasannya jelas, gula darah yang tidak stabil bisa memengarui perubahan hormon. Kondisi inilah yang bisa membuat menstruasi jadi tidak teratur atau terlambat.
Penyakit Celiac
Penyakit celiac merupakan penyakit autoimun karena mengonsumsi guleten. Ketika tubuh mengonsumsi gluten, maka sistem imun akan memberikan reaksi, sehinnga merusak lapisan usus halus.
Nah, ketika usus halus rusak, penyerapan nutrisi pun akan terhambat (malabsorpsi nutrisi) hingga menyebabkan menstruasi terhambat.
Baca Juga: Hati-Hati! Inilah Minuman yang Harus Dihindari Saat Menstruasi
Kista
Siklus menstruasi yang tidak teratur atau terlambat juga bisa disebabkan oleh kista, lebih tepatnya kista ovarium.
Tumor jinak ini bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti rasa nyeri yang berlebihan pada menstruasi.
Siklus Haid yang Perlu Diwaspadai
Sebenarnya penting untuk setiap wanita mencatat siklus haid secara rutin. Tujuannya jelas, untuk mengetahui pola haid yang normal.
Sebab, ada beberapa siklus haid tertentu perlu diwaspadai. Misalnya:
Baca Juga: Sering Nyeri Parah Saat Haid? Waspadai 7 Gejala Endometriosis Ini