Hal ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan rasa nyaman dan bahagia ini, guna meningkatkan imunitas dan mempercepat kesembuhan pasien.
"Selain itu, untuk mencegah happy hypoxia, monitoring oksigen juga dilakukan secara ketat 3-4 kali sehari. Jadi diharapkan bisa mencegah terjadinya perburukan akibat COVID-19. Alhamdullah saat ini kematiannya nol persen," imbuh Gubernur perempuan pertama Jatim ini.
Sementara itu, terkait munculnya kluster keluarga, Forkopimda Jawa Timur mengambil langkah pro aktif untuk menjemput pasien jika terkonfirmasi positif tetapi isolasi mandiri dengan fasilitas yang kurang mendukung misalnya terkait sanitasi dan ventilasi serta gizi yang kurang memadai.
Baca Juga: Sinergitas Industri & Pendidikan Vokasi Saat Pandemi, Khofifah Apresiasi Kadin Jatim
Terkait anjuran agar tidak isolasi mandiri, Gubernur menambahkan, isolasi mandiri tidak disarankan apabila rumah tidak memenuhi syarat, misalnya jika fasilitas sanitasi dan ventilasi kurang support , tidak ada ruangan pribadi untuk isolasi, maupun ketika pasien memiliki komorbid yang butuh di monitor ketat.
"Kami telah menyiapkan RS Lapangan Indrapura di Surabaya. Saat ini dalam komando Pangkogabwilhan II. Dan saat ini di Kota Malang, kita sedang menyiapkan isolasi atau karantina terpusat di Poltekes Malang dengan kapasitas 306 bed," tuturnya.