“Jadi karena itu saya mohon sekali dengan hormat tolong jaga jarak, gunakan masker dan rajin cuci tangan. Saya mohon dengan hormat panjenengan (anda) semuanya mengikuti apa yang saya sampaikan,” pesannya.
Sementara itu, terkait kapan rencana dibukanya belajar dan mengajar melalui tatap muka, Wali Kota Risma menjelaskan, bahwa sebelum kebijakan itu diterapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus memastikan semua warga di sekolah itu benar-benar sehat. Sebab, ia tak ingin sampai terjadi klaster di lingkungan sekolah.
Baca Juga: Bahasa Inggris Jadi Syarat Pengangkatan Kepsek di Makassar
“Misalnya ada satu orang siswa positif, apa gurunya nanti tidak tertular? Jadi makanya sebelum belajar tatap muka dibuka murid juga harus kita test swab semua. Jadi nanti kalau selesai guru, akan kita tes swab muridnya,” ungkapnya.
Di waktu yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo menyampaikan, saat ini untuk kajian sekolah tatap muka tinggal finalisasi.
Di sisi lain, pihaknya juga menunggu perkembangan kondisi Surabaya terkait data warga confirm Covid-19.
“Khususnya dalam hal ini adalah stakeholder di dalam pendidikan, yaitu guru, wali murid dan anak-anak,” kata Supomo.
Menurutnya, Wali Kota Risma ingin agar nantinya sekolah tatap muka itu dapat dibuka bukan hanya sebatas sementara.
Baca Juga: Bahasa Inggris Jadi Syarat Pengangkatan Kepala Sekolah di Makassar