Tahap Kajian Belajar Tatap Muka, Pemkot Surabaya Harus Pastikan Kesehatan Seluruh Warga Sekolah

26 September 2020 22:25 WIB
Wali Kota Risma didampingi Kadispendik Kota Surabaya, Supomo saat vidcon bersama para kepala sekolah di rumah dinas Jalan Sedap Malam, Sabtu (26/09/2020).
Wali Kota Risma didampingi Kadispendik Kota Surabaya, Supomo saat vidcon bersama para kepala sekolah di rumah dinas Jalan Sedap Malam, Sabtu (26/09/2020). ( Sonora FM Surabaya)

Surabaya, Sonora.ID -  Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali melakukan pertemuan dengan seluruh Kepala Sekolah Dasar (SD) Negeri dan Swasta di Surabaya.

Meski melalui video teleconference (vidcon), namun bagi Risma pertemuan ini begitu penting.

Sebab, ada beberapa hal yang ingin disampaikannya, terutama terkait rencana belajar tatap muka di sekolah.

Dalam kesempatan itu, Wali Kota menyampaikan beberapa pesan kepada para Kepala Sekolah agar kemudian dapat diteruskan kepada masing-masing gurunya.

Baca Juga: Penilaian Adiwiyata Kota Surabaya 2020, 14 Lembaga Pendidikan Lolos

Salah satu diantaranya agar para guru tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama ketika berada di luar rumah.

“Karena itu bapak ibu sekalian saya mohon bantuan semuanya agar disampaikan ke para guru. Jadi jangan bergerombol, kita tidak tahu siapa yang sakit. Mungkin kita kuat tapi yang tertular belum tentu kuat,” kata Risma di sela vidcon bersama para kepala sekolah di rumah dinas, Jalan Sedap Malam, Sabtu (26/09/2020).

Bagi Risma, guru adalah sosok penting dalam membentuk karakter anak-anak Surabaya. Karenanya, ia tak ingin ada guru yang sampai sakit karena tertular Covid-19.

Untuk itu, cara satu-satunya agar terhindar dari virus tersebut adalah dengan disiplin memakai maker, jaga jarak dan rajin cuci tangan.

Baca Juga: Pemda Sulut Minta Siswa Sekolah Tetap Belajar Luring dan Daring Sementara

“Jadi karena itu saya mohon sekali dengan hormat tolong jaga jarak, gunakan masker dan rajin cuci tangan. Saya mohon dengan hormat panjenengan (anda) semuanya mengikuti apa yang saya sampaikan,” pesannya.

Sementara itu, terkait kapan rencana dibukanya belajar dan mengajar melalui tatap muka, Wali Kota Risma menjelaskan, bahwa sebelum kebijakan itu diterapkan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus memastikan semua warga di sekolah itu benar-benar sehat. Sebab, ia tak ingin sampai terjadi klaster di lingkungan sekolah.

Baca Juga: Bahasa Inggris Jadi Syarat Pengangkatan Kepsek di Makassar

“Misalnya ada satu orang siswa positif, apa gurunya nanti tidak tertular? Jadi makanya sebelum belajar tatap muka dibuka murid juga harus kita test swab semua. Jadi nanti kalau selesai guru, akan kita tes swab muridnya,” ungkapnya.

Di waktu yang sama, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Supomo menyampaikan, saat ini untuk kajian sekolah tatap muka tinggal finalisasi.

Di sisi lain, pihaknya juga menunggu perkembangan kondisi Surabaya terkait data warga confirm Covid-19.

“Khususnya dalam hal ini adalah stakeholder di dalam pendidikan, yaitu guru, wali murid dan anak-anak,” kata Supomo.

Menurutnya, Wali Kota Risma ingin agar nantinya sekolah tatap muka itu dapat dibuka bukan hanya sebatas sementara.

Baca Juga: Bahasa Inggris Jadi Syarat Pengangkatan Kepala Sekolah di Makassar

Artinya, sekolah tatap muka dibuka dalam beberapa hari kemudian ditutup lagi.

Karena itu, Pemkot Surabaya saat ini terus melakukan persiapan sedemikian rupa.

“Ketika kita sudah putuskan sekolah ini buka, maka sekolah itu dibuka seterusnya. Nah, salah satu yang kita siapkan dan telah berjalan adalah test swab kepada guru. Nanti ke depan kita juga melakukan test swab untuk anak-anak,” katanya.

Baca Juga: Kelas Digital, Upaya Disdik Makassar Majukan Dunia Pendidikan

Sebab, anak-anak dan guru adalah bagian dari sekolah. Karena itu, Pemkot Surabaya ingin memastikan bahwa semua orang yang datang ke sekolah adalah mereka yang kondisinya benar-benar sehat.

Sehingga ketika belajar tatap muka itu dibuka, diharapkan tidak sampai terjadi klaster di lingkungan sekolah.

Di sisi lain, Supomo menyatakan, terkait metode pembelajaran maupun tahapan protokol kesehatan di sekolah saat ini semuanya sudah disiapkan.

Akan tetapi, hal yang paling utama adalah kondisi kesehatan warga sekolah, baik para guru, murid maupun orang tua.

“Kalau tidak cermat maka bisa menjadi penularan, kita khawatir di situ. Oleh karena itu, kita pastikan siapapun nanti yang akan mengikuti pendidikan tatap muka semuanya harus sehat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan,” jelasnya.

Mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya ini menambahkan, bahwa dalam merumuskan kajian sekolah tatap muka pihaknya juga melibatkan pakar kesehatan masyarakat dan pakar epidemiologi.

Sehingga setiap masukan dari mereka itu dinilai penting dalam menyusun SOP pembelajaran di sekolah.

“Karena jumlah guru banyak, sekarang ini kita masih estafet melakukan swab kepada mereka. Kita juga melakukan pendataan kepada wali murid. Jangan sampai nanti anak pulang kemudian tertular dan keluarganya menjadi tertular juga, jangan sampai itu,” pungkasnya. 

 Baca Juga: Sekolah di Sumsel Diminta Update Dapodik Agar Dapat Kuota Gratis

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm