Keenam perwakilan tersebut masing-masing berasal dari SMKN 5 Surabaya, SMKN 1 Singosari, SMKN 2 Jember, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Jember (Unej), dan Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi).
Sigit menerangkan, keenam mitra SPVA ini akan diberikan pembekalan dan umpan balik melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD).
“FGD ini akan berupa workshop dengan berbagai tema seperti Best Practice Teaching Factory untuk Pendidikan Vokasi Bidang Manufaktur dan Otomasi Industri, Kriteria Teaching Factory Bebasis Industri 4.0, Arah Pengembangan Dunia Industri Manufaktur, dan masih banyak lagi,” ujar guru besar Teknik Infrastruktur Sipil ini.
Baca Juga: Banyak Laundry Tak Miliki Ipal, Mahasiswi ITS Hadirkan Konsep 3R
Guna melancarkan program ini, Sigit mengatakan bahwa Fakultas Vokasi ITS pun tidak sendirian. Selain didukung oleh Departemen Teknik Mesin Industri ITS, Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Manufaktur (TRM), Fakultas Vokasi ITS turut menggandeng dan melibatkan sepuluh mitra industri salah satunya adalah PT Robert Bosch.
Dihadiri secara daring oleh Aziz Dhuha Abdul selaku Business Development Manager of Connected Solutions PT Robert Bosch, pembahasan strategi kerja sama ini menemui beberapa kesimpulan.
Seperti yang diungkapkan Dhuha, sapaan akrabnya, PT Robert Bosch akan bekerja sama untuk mengembangkan Teaching Factory di ITS.
Baca Juga: RAISA ITS Siap Bantu Rawat Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet