ITS Kembangkan Fasilitas Teaching Factory

16 November 2020 15:20 WIB
Acara Intensifikasi Mutual Agreement dan Strategi Kerjasama antar Pendidikan Vokasi ITS dengan PT Robert Bosch Indonesia,  Minggu (15/11/2020).
Acara Intensifikasi Mutual Agreement dan Strategi Kerjasama antar Pendidikan Vokasi ITS dengan PT Robert Bosch Indonesia, Minggu (15/11/2020). ( Sonora FM Surabaya)

Surabaya, Sonora.ID – Fakultas Vokasi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam Program Kampus Pendamping Kemitraan Tahun 2020 menindaklanjuti dengan menggelar Intensifikasi Mutual Agreement dan Strategi Kerjasama antara Pendidikan Vokasi dengan PT Robert Bosch Indonesia di Hotel Grand Dafam Kayoon, Surabaya, Minggu (15/11/2020).

Hal ini karena pendidikan vokasi harus dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA).

Baca Juga: Kontes Robot Terbang, ITS Sabet Juara Umum KRTI 2020

Dekan Fakultas Vokasi ITS, Muhammad Sigit Darmawan menjelaskan bahwa Program Kampus Pendamping Kemitraan Tahun 2020 merupakan kegiatan yang didanai oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (MITRAS BUDI), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi), serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud).

“Tujuan program ini adalah untuk menumbuhkan Corporate Culture Satuan Pendidikan Vokasi di Indonesia dengan cara meningkatkan sinergi dan intensitas kolaborasi dengan IDUKA,” kata Sigit.

Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan keenam mitra Satuan Pendidikan Vokasi Afiliasi (SPVA) yang terdiri atas Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Baca Juga: Meski Pandemi Tetap Mendominasi, ITS Rebut Kejuaraan Robotika 2020

Keenam perwakilan tersebut masing-masing berasal dari SMKN 5 Surabaya, SMKN 1 Singosari, SMKN 2 Jember, Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Universitas Jember (Unej), dan Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi).

Sigit menerangkan, keenam mitra SPVA ini akan diberikan pembekalan dan umpan balik melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD).

“FGD ini akan berupa workshop dengan berbagai tema seperti Best Practice Teaching Factory untuk Pendidikan Vokasi Bidang Manufaktur dan Otomasi Industri, Kriteria Teaching Factory Bebasis Industri 4.0, Arah Pengembangan Dunia Industri Manufaktur, dan masih banyak lagi,” ujar guru besar Teknik Infrastruktur Sipil ini.

Baca Juga: Banyak Laundry Tak Miliki Ipal, Mahasiswi ITS Hadirkan Konsep 3R

Guna melancarkan program ini, Sigit mengatakan bahwa Fakultas Vokasi ITS pun tidak sendirian. Selain didukung oleh Departemen Teknik Mesin Industri ITS, Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Rekayasa Manufaktur (TRM), Fakultas Vokasi ITS turut menggandeng dan melibatkan sepuluh mitra industri salah satunya adalah PT Robert Bosch.

Dihadiri secara daring oleh Aziz Dhuha Abdul selaku Business Development Manager of Connected Solutions PT Robert Bosch, pembahasan strategi kerja sama ini menemui beberapa kesimpulan.

Seperti yang diungkapkan Dhuha, sapaan akrabnya, PT Robert Bosch akan bekerja sama untuk mengembangkan Teaching Factory di ITS.

Baca Juga: RAISA ITS Siap Bantu Rawat Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet

Teaching Factory ini akan memberikan pendekaatan pembelajaran berdasarkan pengalaman kami di bidang Industri 4.0 serta memberikan akses yang lebih mudah bagi solusi perangkat lunak Industri 4.0,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia mengutarakan lingkup kerja sama antara PT Robert Bosch dengan ITS, yakni berupa pemberian metodologi khusus kepada ITS untuk dapat melakukan self assessment atau penilaian mandiri kesiapan Industri 4.0 dengan fasilitas Teaching Factory.

Berdasarkan hasil penilaian mandiri tersebut, Bosch akan menyarankan solusi perangkat lunak atau software yang cocok untuk di-instal dan diimplementasikan di masing-masing fasilitas Teaching Factory.

Baca Juga: RAISA ITS Siap Bantu Rawat Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet

“Bosch selalu berupaya untuk membina dan mendukung inovasi serta mengembangkan talenta muda di bidang mobilitas dan Industri 4.0,” kata Dhuha.

Dengan disepakatinya strategi kerja sama tersebut, Sigit berharap agar realisasi harmonisasi kerja sama Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dan SMK dengan industri dapat menjadi lebih intens, di mana hasil program ini ialah terciptanya Corporate Culture dan meningkatnya kolaborasi sinergi Pendidikan Vokasi dengan dunia industri.

“Selain itu, harapan ke depannya adalah adanya pemetaan potensi kerja sama dengan mitra-mitra industri lain agar Program Kampus Pendamping Kemitraan ini dapat terwujud dan turut membantu memajukan dan menguatkan Indonesia,” pungkasnya. 

Baca Juga: ITS Ciptakan Robot Ventilator Murah Bantu Penanganan Pasien Covid-19

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm