“Teaching Factory ini akan memberikan pendekaatan pembelajaran berdasarkan pengalaman kami di bidang Industri 4.0 serta memberikan akses yang lebih mudah bagi solusi perangkat lunak Industri 4.0,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia mengutarakan lingkup kerja sama antara PT Robert Bosch dengan ITS, yakni berupa pemberian metodologi khusus kepada ITS untuk dapat melakukan self assessment atau penilaian mandiri kesiapan Industri 4.0 dengan fasilitas Teaching Factory.
Berdasarkan hasil penilaian mandiri tersebut, Bosch akan menyarankan solusi perangkat lunak atau software yang cocok untuk di-instal dan diimplementasikan di masing-masing fasilitas Teaching Factory.
Baca Juga: RAISA ITS Siap Bantu Rawat Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet
“Bosch selalu berupaya untuk membina dan mendukung inovasi serta mengembangkan talenta muda di bidang mobilitas dan Industri 4.0,” kata Dhuha.
Dengan disepakatinya strategi kerja sama tersebut, Sigit berharap agar realisasi harmonisasi kerja sama Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dan SMK dengan industri dapat menjadi lebih intens, di mana hasil program ini ialah terciptanya Corporate Culture dan meningkatnya kolaborasi sinergi Pendidikan Vokasi dengan dunia industri.
“Selain itu, harapan ke depannya adalah adanya pemetaan potensi kerja sama dengan mitra-mitra industri lain agar Program Kampus Pendamping Kemitraan ini dapat terwujud dan turut membantu memajukan dan menguatkan Indonesia,” pungkasnya.
Baca Juga: ITS Ciptakan Robot Ventilator Murah Bantu Penanganan Pasien Covid-19