Pada 1477, masjid ini dibangun kembali sebagai masjid Kadipaten Glagahwangi Demak. Pada 1478, ketika Raden Patah diangkat sebagai Sultan I Demak, masjid ini kembali direnovasi dengan penambahan luas bangunan.
Masjid bersejarah itu, kini menjadi tujuan utama wisatawan dalam menjalani wisata religi di Kabupaten Demak. Pada hari-hari tertentu seperti malam Jumat dan hari-hari besar Islam, masjid ini makin penuh wisatawan yang berdatangan dari berbagai daerah.
Makam Raja-Raja Demak
Baca Juga: Rasakan Sensasi Sejuk dan Damainya Bukit Cinta Rawa Pening
Demak di Bintoro menurut Babad Tanah Jawi merupakan kerajaan Islam pertama di Tanah Jawa yang muncul setelah surutnya pengaruh Kerajaan Majapahit. Posisi itu membuat raja-raja Kasultanan Demak menjadi penting dalam catatan sejarah siar Islam di Pulau Jawa.
Tak heran, makam raja-raja Demak juga kerap menjadi tujuan para wisatawan penziarah yang singgah ke kabupaten Demak.
Makam raja-raja Demak, terletak di bagian utara Masjid Agung Demak, masih di Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Saat memasuk area dalam Masjid Demak, wisatawan harus memilih arah kiri sesampai serambi yang berada di kolam untuk tempat wudu untuk menemukan makam raja raja Demak terdahulu itu.