Selain itu, Mukhyar juga ingin mematangkan persiapan pelaksanaannya, sebelum nantinya benar-benar dimulai pada 22 Maret 2021. Disamping kesiapan Protokol Kesehatan (Prokes) dari masing-masing sekolah.
"Ada sekitar 500 guru yang bakal kita vaksin. Untuk tahap pertama ada 200 guru dulu yang kita vaksin. Sisanya di tahap kedua besok hari, Sabtu (20/03). Tapi sebagian guru juga sudah ada yang melakukan di puskesmas," ucap Mukhyar.
Mukhyar mengaku, tidak ada paksaan dalam pemberian vaksin ini. Bagi guru yang tidak bisa ditunda karena memiliki riwayat penyakit bawaan atau komorbid, maka akan dicarikan alternatif lain. Misalnya dengan rapid test antigen.
Baca Juga: Anjal dan Sejenisnya Hanya Dibina Tiga di Rumah Singgah Banjarmasin, Setelahnya PR Bersama
"Kita tidak memaksa. Misalnya ada keluhan silahkan lapor ke petugas," tambahnya lagi.
Mukhyar melanjutkan, bagi guru yang telah mendapatkan vaksin juga akan terus dipantau kondisi kesehatannya. Tidak hanya sampai disitu, pemantauan juga bakal dilakukan saat PTM dimulai hingga ujian sekolah selesai.
"Kalau ada hal-hal yang kesehatannya merasa terganggu segera lapor," tekannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengungkapkan, jika ditemukan guru maupun murid yang terkonfirmasi positif Covid-19 maka hanya dilakukan tracing.
Terkecuali jika penularan virus terjadi secara masif, maka tidak menutup kemungkinan PTM akan dihentikan, atau ditunda untuk sementara waktu.
"Makanya bagi yang bergejala tidak kita sarankan ikut," pungkasnya.
Baca Juga: Pemkot Banjarmasin Bangun TPS Baru, Pengganti Lima TPS yang Lama