Bank Jago dan Potensi Bank Digital di Indonesia

18 Mei 2021 11:07 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi ( Kompas.com)

Dunia digital dekat dengan dengan generasi Post generasi Z, generasi Z dan Milenialls. Indonesia sendiri memiliki demografi usia yang mayoritasnya adalah penduduk di usia muda sebesar 64.69% dari total penduduk Indonesia atau sebesar 174.8 juta jiwa. Maka dari itu, perusahaan digital termasuk ARTO (bank digital) akan berebut “kue” di pasar demografi tersebut. Para milenials dan gen-z bagi ARTO dapat menjadi user atau sumber funding ARTO.

Jumlah UMKM Indonesia per 2019 mencapai 65.5 juta unit usaha. UMKM di Indonesia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekonomi Indonesia karena berkontribusi kurang lebih 60% terhadap PDB Indonesia. Selain itu UMKM menyerap tenaga kerja sebesar 119.6 juta orang. Total pinjaman UMKM terhadap total PDB mencapai 7% sebesar Rp 1098 triliun.

Sementara itu 91,3 juta penduduk unbanked dan 63 juta UMKM menuju ekonomi dan keuangan formal dan sustainable. UMKM ini menjadi potensi besar untuk penyaluran kredit ARTO. Apalagi Gojek memiliki mitra yang didominasi oleh UMKM. Sehingga peluang ARTO untuk penetrasi ke segmen UMKM sudah terbuka.

Baca Juga: Waspada Angka Covid-19 Naik Paska Lebaran, Investing Saham Murah Masih Jadi Pilihan

Ekosistem Online Gojek
Gojek menjadi pemilik ARTO melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa sebesar 21.4%. Kepemilikan ini memberikan ARTO potensi pasar yang besar dari Gojek. Gojek sendiri memiliki 38 juta user aktif bulanan di Indonesia (per 2020). Selain itu, Gojek juga memiliki hampir 1juta merchant yang mayoritas merupakan UKM/UMKM dan 20 juta driver yang tergabung menjadi mitra Gojek

Pengguna aktif, merchant dan mitra ini menguntungkan ARTO dalam hal akuisisi cutomer yang lebih efektif dan biaya yang murah bagi ARTO. SuperApps Gojek bisa menjadi penghubung ARTO dan calon customernya. Para user misanya berpotensi membuka akun dan meggunakan layanan keuangan di Bank Jago. Sedangkan UMKM dan driver bisa menjadi saluran pemberian kredit usaha bagi ARTO.

Jika kabar merger Gojek dengan Tokopedia terlaksana dapat menambah jumlah pengguna aktif dan merchant. Per Desember 2020, jumlah penjual di Tokopedia tercatat 9.9 juta. Hal ini membuat ekosistem online Gojek lebih besar lagi dan akan membuat penetrasi ARTO akan lebih luas dari hasil merger kedua unicorn tersebut.

Penyaluran kredit perlu menjadi perhatian. Jika melihat bagaimana penyaluran kredit online saat ini sangat mudah sekali dan berbeda dengan Bank Konvensional yang memliki verivikasi yang cukup panjang. Jika dengan embel-embel digital kemudian Bank Jago mengadopsi sistem pinjaman online,tentu saja hal ini bisa meningkatkan risiko kredit bagi Bank Jago. Karena verifikasi yang lebih mudah dibanding bank konvensiaonal yang memerlukan beberapa tahap verifikasi.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm