Sedangkan pembinaan, mereka yang terjaring itu diberikan bantuan.
Ambil contoh, bila misalnya belum masuk dalam daftar DTKS, maka akan langsung diusulkan oleh dinsos.
Lantas, bagaimana dengan pembinaan lainnya? Misalnya dengan memberikan pelatihan-pelatihan kewirausahaan.
Lantaran tiap kali keluar dari rumah singgah, mereka yang sebelumnya diamankan kerap kembali berulah.
Baca Juga: Wawako Palembang Harapkan Masyarakat Tidak Lagi Beri Uang ke Anjal dan Gepeng di Jalan
Terkait hal ini, Iwan mengaku perlu bekerja sama dengan instansi terkait terlebih dahulu. Alasannya, karena dinsos tidak bisa menangani semuanya sekaligus.
Kendati demikian, Iwan mengaku bahwa pihaknya sudah ada upaya untuk menggelar workshop kewirausahaan di rumah singgah, namun hal itu tak kunjung terealisasi lantaran adanya pandemi.
"Tinggal yang bersangkutan (mereka yang ditangani, red) mau atau tidak. Punya semangat untuk maju atau tidak. Karena berusaha dipandang lebih susah ketimbang meminta-minta. Jadi, kami tangani pelan-pelan. Sambil melihat situasi dan kondisi," tutupnya.
Baca Juga: Wawako Palembang: Koordinator Anjal dan Gepeng Harus Bisa Diketahui