Sonora.ID - Kondisi pandemi ini adalah kondisi yang menyulitkan bagi banyak pihak, apalagi ketika harus kehilangan orang-orang yang tersayang karena virus corona ini.
Bahkan di media sosial pun berita tidak menyenangkan dan berita duka masing terus diumumkan setiap harinya.
Dalam program Smart Motivation di Radio Smart FM, Motivator Eloy Zalukhu menegaskan bahwa ada 6 tahap kedukaan yang harus dilalui hingga akhirnya bisa melewati masa-masa sulit dalam hidup.
Baca Juga: Viral Karena Kontroversi, Lea Pemeran ‘Zahra’: Oh Ternyata Gini Dunia Entertainment
Denial
“Itu tahapan pertama. Denial ini adalah penyangkalan. Pada tahap ini seseorang menolak bahkan bisa berpura-pura tidak terjadi apapun, sehingga seakan seorang menolak untuk sedih,” ungkap Eloy.
Pada tahap pertama ini seseorang yang menghadapi kedukaan, misalnya karena kehilangan seseorang yang dicintainya, akan merasa bahwa orang tersebut masih ada di hidupnya.
Hidup menjadi tak lagi berarti karena orang tersebut masih sangat shock dengan kedukaan tersebut.
Baca Juga: Kehilangan Ayah, Ibu, dan Kakak, Andmesh Kamaleng: Tuhan Luar Biasa
Anger
“Kemudian dia marah, karena menolak kesedihan itu banyak orang-orang yang melampiaskan kesedihannya dalam bentuk marah. Saat marah, dia cenderung menyalahkan orang lain,” sambungnya memaparkan.
Tahapan ini perlu mendapatkan pemahaman dari keluarga atau orang sekitar, karena tahapan ini sangat bisa menimbulkan percekcokan di lingkungan tersebut.
Ini menjadi salah satu tahapan secara emosional psikologi, bahkan kadang mempertanyakan keberadaan Tuhan.
Baca Juga: Kehilangan Adik, Boy William: Aku Gak Mau Lihat Kematian sebagai Hal Negatif
Bargaining
“Ini masuk pada tahap tawar-menawar. Seseorang akan masuk pada tahap penawaran pada kesedihan yang dia lalui, dia berandai-andai, if,” tegas Eloy.
Ini tahapan yang masih menjadi bagian dari grief atau kesedihan yang mendalam dan masa yang penuh dengan pergulatan.
Biasanya bahkan orang nego dengan Tuhan untuk mengembalikan orang yang dikasihinya tersebut dan berjanji akan melakukan hal baik.
Baca Juga: Kehilangan Sosok yang Disayangi, Ini 3 Cara Bangkit dari Rasa Sedih
Depresi
“Depresi ini bukan dalam artian masuk pada sakit mental, tetapi adalah ketika individu kembali pada realita hidupnya,” jelas Eloy.
Pada tahap ini, orang yang berduka tersebut merasa sangat tidak beruntung dengan musibah yang dialaminya, merenungi nasib dirinya, dan perasaan yang kosong.
Kondisi ini bisa dilalui hingga berbulan-bulan, tergantung dengan level kesedihan orang tersebut.
Baca Juga: Kehilangan Sosok yang Disayangi, Ini 3 Cara Bangkit dari Rasa Sedih
Acceptance
“Yang kelima ini adalah penerimaan, akhirnya iklas, ya sudahlah, memang sudah jalannya,” sambung Eloy.
Pada tahap ini, orang yang berduka sudah menyadari bahwa dirinya kehilangan orang atau sesuatu yang sangat dicintainya, dan memang sudah tidak akan bisa kembali lagi.
Bahkan, pada tahap ini pun orang yang menerima kesedihannya kemudian mulai bertekad untuk melakukan sesuatu dalam hidupnya.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir, Ini Cara Mengubah Konflik Jadi Kerja Sama dalam Keluarga
Meaning
“Di tahap ini, kita mulai mencari makna dari kesedihan itu. Nah, ada orang yang kehilangan anak dari penyakit tertentu yang obatnya sulit didapatkan, akhirnya karena anaknya meninggal, ia termotivasi untuk mencari makna dari kesedihan itu dan menjadi aktivis untuk menolong anak dengan penderitaan yang sama,” ungkapnya.
Jadi, pada tahap ini seseorang mulai bangkit dari kesedihannya dan menjadikan pengalaman sedih tersebut sebagai pijakan untuk melakukan hal besar.