Jauhkan pemicu ketakutan
“Ketika takut, langsung jauhkan visual, audio, jauhkan semua yang mendatangkan informasi yang justru membuat takut semakin bombardier, itu langsung jauhkan saja,” sambungnya menegaskan.
Namun, ketika memang pekerjaan Anda berhubungan dengan pemicu ketakutan tersebut, Hing menegaskan itu hal baik namun tidak untuk dikonsumsi setiap detik, atau setiap saat.
Hal ini justru terkadang dilakukan sebaliknya, yaitu ketika orang takut mereka cenderung mencari pendukung dari ketakutannya tersebut.
Baca Juga: Merasa Khawatir dan Takut dengan Kehidupan? Pelatih NLP: Wajar, Tapi…
Fokus pada target
“Setelah jauhi visual dan audio yang mendukung rasa takut, lalu fokusnya dialihkan kemana? Gampang, fokuskan pada target atau goals kita saja. Kerja saja, lakukan tanggung jawab kita,” tegas Hingdranata Nikolay.
Ketika seseorang takut dengan virus corona yang saat ini masih bertahan di Indonesia, orang tersebut cukup fokus dengan pekerjaannya saja.
Terlebih ketika orang tersebut masih memiliki kesempatan dan keuntungan untuk tetap bekerja dari rumah. Jadi, alihkan rasa takut dengan tetap fokus bekerja.
Baca Juga: Bukan Kegagalan, Eloy Zalukhu: Hal Ini yang Bikin Mimpi Tak Tergapai