Ia menginginkan petugas dapat menyelesaikan masalah dengan bijak yang justru tidak menimbulkan maslah baru.
Dia juga mengaku heran karena hajatan tidak boleh mengundang seniman dan kondisi ini menurutnya juga banyak merugikan, termasuk para seniman.
"Piring gelas di atas meja pecah semuanya. Kades ngamuk sambil ngomel-ngomel, katanya petugas tidak punya perikemanusiaan. Padahal kita hanya menegakkan aturan," jelas Kardiyono.
Sang Kepala Desa kemudian ditenangkan oleh aparat TNI dan Polri yang ikut dalam tim gabungan. Sementara para tamu undangan berangsur meninggalkan lokasi hajatan.
Baca Juga: 5 Ramalan Mbak You yang Sempat Bikin Heboh Sebelum Meninggal Dunia
Dikabarkan bahwa setelah viralnya baliho yag dipasangnya, Kepala Desa Jenar tersebut sudah meminta maaf. Ia juga berjanji bakal mendukung program pemerintah dalam menanggulangi Covid-19.
Namun sehari setelah ungkapan permintaan maafnya ia justru kembali berulah dengan mengizinkan warganya untuk mengadakan hajatan, bahkan ia ikut menjadi tamu undangan dengan tetap tidak mengenakan masker.
Meski demikian petugas dan tim gabungan tetap pada kewajibanya yaitu menegakkan peraturan yang berlaku selama masa PPKM, bahkan memastikan hingga hajatan tersebut benar – benar berhenti dan dibubarkan.
Baca Juga: Viral! 7 Potret Amel yang Disebut Mirip Banget dengan Nike Ardilla