Kemudian pihaknya baru menyediakan alokasi dananya. Apakah diambil dari Biaya Tak Terduga (BTT) atau penjadwalan ulang kegiatan-kegiatan yang lain lagi.
"Kalau berkas diajukan semuanya lengkap, maka 1 X 24 Jam cair. Cuma karena alokasinya diambil dari mana belum diketahui, sehingga kita perlu tahu keperluannya apa saja," pungkasnya.
Terpisah. Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Machli Riyadi mengklaim, bahwa anggaran sebesar Rp3,8 M dari BTT telah diusulkan ke Bakeuda. Bahkan berkas sudah lengkap disampaikan.
"Sudah disampaikan dan didiskusikan. Pak Wali Kota juga sudah setuju dengan Nota Dinasnya," kilahnya, saat dikonfirmasi awak media, di lobi Balai Kota, Kamis (29/07) siang.
Baca Juga: Level PPKM di Kalsel, Safrizal ZA: Setiap Satu Minggu Dievaluasi
Ia membeberkan, peruntukan anggaran tersebut digunakan penanganan Covid-19. Seperti Reagen dan membayar insentif Tenaga Kesehatan (Nakes).
"Mungkin pencairannya yang belum. Artinya memang sudah diusulkan. Tidak ada istilah terlambat untuk pembayaran insentif," klaimnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial, Iwan Ristianto yang juga menjadi salah satu instansi mendapatkan dana cukup besar mengaku, masih menghitung dan menganalisa berapa yang diperlukan untuk dilaporkan kepada Wali Kota.
"Masih dikalkulasi berapa biaya yang diperlukan," ujarnya, saat dihubungi Smart FM Banjarmasin, melalui pesan singkat, Kamis (29/07) siang.
Baca Juga: Hari Pertama PPKM Level IV, Banyak Warga Banjarmasin Didapati Tanpa Masker