Banjarmasin, Sonora.ID - Setelah cukup lama mengalami kekosongan, program vaksinasi akhirnya kembali berjalan di kota Banjarmasin.
Sebelumnya, di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level IV di kota Banjarmasin, stok vaksin Covid-19 mengalami kekosongan.
Bahkan jauh sebelum itu, hampir 26 puskesmas di Banjarmasin telah mengumumkan kekosongan vaksin. Alhasil pendaftaran vaksinasi pun ditutup.
Namun pada hari ini, Rabu (04/08) program vaksinasi massal kembali dilaksanakan. Bertempat di GOR Hasanuddin HM, Pemko Banjarmasin bersama TNI/Polri menggelar vaksinasi massal untuk dosisi kedua.
Dari pantauan Smart FM Banjarmasin, sejak pagi hari antrean untuk mendapatkan vaksin sudah membludak. Alhasil pelayanan pun ditutup, untuk menghindari terjadinya kerumunan.
Tidak sedikit warga yang terpaksa harus putar balik, karena tidak sempat mendapatkan jatah untuk bervaksin. Sebagian lagi, warga yang sudah terlanjur masuk ke area GOR, diberikan kartu berwarna ungu untuk menerima vaksin keesokan harinya.
Di sisi lain, ada warga juga mengeluhkan terhadap layanan vaksinasi. Siti Sarawiyah Toyyib, perempuan berusia 74 tahun ini merasa di ping-pong dengan ketika ingin bervaksin.
Alhasil, kekesalan itu pun Ia luapkan kepada Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina yang saat itu datang memantau pelaksanaan vaksinasi massal.
Baca Juga: Kabar Gembira! Warga Isoman di Banjarmasin Bakal Dapat Bantuan
Dalam protesnya, Sarawiyah mengaku bahwa semestinya dirinya sudah mendapatkan vaksin dosis kedua di bulan Juli lalu.
Tapi, ketika mendatangi puskesmas yang berada di wilayah tempat tinggalnya di Kompleks Banjar Indah Permai, vaksin justru kosong.
"Saya disuruh ke mall, di situ katanya ada vaksinasi massal. Saya kesana, antre di sana, berjubel, tapi ujung-ujungnya saya juga tidak kebagian vaksin," cecarnya.
Upayanya untuk mendapatkan vaksin itu bahkan dilakukannya tiga kali berturut-turut. Tapi jawaban yang didapatkannya selalu sama, yaitu vaksin kosong.
Bahkan, saat pelaksanaan vaksinasi massal hari ini, (04/08) di GOR Hasanuddin HM, Dia mengaku sempat ditolak oleh petugas. Padahal, dia sudah mengatakan bahwa dirinya termasuk golongan mesti diprioritaskan divaksin yakni lansia.
"Anak saya bolak-balik melapor tadi. Syukurlah, akhirnya saya bisa bervaksin. Semestinya vaksin di puskesmas didahulukan. Apa gunanya puskesmas kalau vaksinnya di sana malah kosong," keluhnya.
Mendengar keluhan itu, Ibnu pun lantas tampak meminta maaf.
Baca Juga: Sah, KPU Kalsel Tetapkan Birin-Mu Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih
Terpisah, Ibnu pun lantas menjelaskan bahwa lansia sejatinya memang diprioritaskan. Secara teknis pun, antrean untuk lansia menurutnya juga dibedakan.
"Tapi mungkin, ibu tadi terpisah dari antrean yang lain. Mungkin karena terlalu panjang antreannya sehingga beliau jadi menunggu-nunggu. Mudah-mudahan kedepannya tidak terjadi lagi," harapnya.
Menjawab perihal kosongnya vaksin di puskesmas, Ibnu mengatakan bahwa saat ini vaksin yang datang masih sedikit. Hanya ada 918 vial. Alhasil, belum bisa didistribusikan ke seluruh puskesmas. Sehingga vaksin itu pun seluruhnya digunakan untuk pelaksanaan secara massal saja.
"Kalau harus didistribusikan, itu belum bisa. Vaksinnya terbatas. Nanti akan jadi persoalan lagi di masing-masing puskesmas. Kecuali distribusinya cukup, akan kami bagikan langsung ke puskesmas," jelas Ibnu.
Ia mengungkapkan bahwa Kota Banjarmasin akan kembali mendapat sekitar 9 ribu lebih vial vaksin. Menurutnya, dengan adanya bantuan itu pihaknya pun bisa menargetkan 69 ribu dosis kedua yang belum diberikan, bisa terpenuhi.
"Sehingga herd immunity bisa terkejar dan terbentuk. Angka penyebaran Covid-19 bisa ditekan. Dan dalam sepekan ke depan kita bisa keluar dari level 4," tutupnya.
Baca Juga: Hore! Sudah Dapat Restu, Tour de Loksado Akan Digelar 15 Agustus 2021