Menurut Ina, perlu ada sesuatu yang sangat menarik, sehingga investasi bisa datang ke Jabar timur baik utara atau selatan. Namun, Jabar perlu dibangun infrastruktur logistik yang terintegrasi untuk menekan cost. Namun, kata dia, harus sesuai dengan karakteristik industri komoditas.
Sementara itu, Gubernur Jabar sebagai keynote speaker mengatakan, saat ini pihaknya terus menggenjot investasi untuk pembangunan Jawa Barat.
Sejak 2020 lalu, telah ada komitmen investasi hingga Rp380 triliun. Selain itu pihak nya juga terus menggenjot skema pembiayaan lainnya.
Baca Juga: Apindo Jabar Sebut Saat Ini Vaksinasi Jadi Kunci Utama Pemulihan Ekonomi
Saat ini, lanjutnya, minat investasi kepada Jabat cukup tinggi. Ada tiga hal yang menyebabkan Jawa Barat cukup menarik investasi, yaitu kesiapan infrastruktur, SDM yang produktif, dan kualitas pelayanan investasi yang baik. Kemudian konsep penyetaraan pembangunan antara selatan, Bandung raya, bodebek punjur, dan Rebana utara..
Sementara itu, Rektor ITL Trisakti Tjuk Sukardiman mengatakan, pembangunan infrastruktur transportasi logistik diharapkan bisa meningkatkan ekonomi jabar dan nasional.
Apalgai dengan adanya pembangunan pelabuhan Patimban dan BIJB. Jika dua infrastruktur ini berjalan, maka bisa meningkatkan ekspor, sehingga bisa menaikkan ekonomi Jabar dan nasional.
Baca Juga: Balitbangda Makassar Teliti Implementasi Merdeka Belajar dan Pemulihan Ekonomi
Rektor Unpad Rina Indriastuti mengatakan, ada beberapa pembangunan infrastruktur yang saat ini tampak yaitu pembangunan di kawasan Cirebon, Patimban, BIJB, dan Jabar Selatan. Pembangunan tersebut sangat diperlukan untuk mendorong ekonomi Jawa Barat.
Merangkum berbagai paparan saat sesi panel, Ketua BUMN Center Unpad Yudi Azis sebagai session chair mengatakan, kriteria prioritas pembangunan infrastruktur jabar saat ini adalah membangun konektifitas Infrastruktur yang berbasis digital teknologi.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan sejumlah cara. Diantaranya melalui creative financing sebagai diversifikasi sumber pembiayaan serta memanfaatkan digital banking, kemudian melalui inter konektivitas hub dan digitalitasi logistik antara Jabar utara dan selatan, dengan menjaga pengelolaan Ekonomi Kawasan Konservasi Berbasis Teknologi, dengan prioritas bagi pengembangan agro industri dan pariwisata.
Baca Juga: Ekonomi Sulsel Tembus 7,6 persen, BI Sebut Ditopang Sektor Ini
“Serta sinergitas Antar Stakeholders dengan pendekatan Pentahelix untuk penguatan konektivitas, regulasi, dan penetapan prioritas, serta debottlenecking infrastruktur logistik baik di tingkat nasional terkait jabar maupun ditingkat regional Jabar,” ucap Yudi.
"Rekomendasi ini diharapkan menjadi satu kado ulang tahun ke-76 bagi Provinsi Jawa Barat pada 19 Agustus 2021,” pungkasnya melalui keterangan pers.\
Kegiatan Infrastruktur Forum 2021 yang juga merupakan Road to West Java Investment Summit sudah mengeluarkan sejumlah rekomendasi yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Jabar dalam mengakselerasi pengembangan infrastruktur.