“Bila sudah beroperasi nanti bisa dengan sistem drive thru, jadi pasien cukup di mobil saja pengambilan sampelnya tanpa harus turun dari kendaraan. Selain itu hasilnya bisa diketahui lewat online,” tandasnya.
Dirinya menargetkan hasil pemeriksaan nanti bisa diketahui hanya dalam waktu 3 jam saja. mudah-mudahan dalam seminggu atau sepuluh hari kedepan, laboratorium tes PCR ini sudah bisa beroperasi dan bisa melayani masyarakat Prabumulih dan sekitar.
“Saya tidak mau yang 1×24 jam, tapi 1 x 3 jam hasilnya sudah keluar. Biayanya merujuk petunjuk dari Presiden sebesar 550 ribu. Yang paling murah kan 750 ribu, bila ada subsidi media untuk tesnya bisa ditekan lagi. Kualitas pasti terjamin karena disupervisi langsung dari BBLK,“ ujarnya.
Selain pembangunan laboratorium tes PCR, Pemerintah Kota Prabumulih saat ini sedang mempelopori vaksin untuk wanita hamil.
Selama ini vaksinasi lebih difokuskan kepada para guru yang berhubungan dengan masyarakat. padahal wanita hamil lebih beresiko terpapar covid begitupun dengan janin yang dikandungnya.
“Bila divaksin maka dapat menyelamatkan dua hingga tiga nyawa sekaligus. Kami jadi pelopor pertama program ini, bekerja sama dengan Obgin Sumsel, akan dicanangkan bebarengan dengan peresmian laboratorium PCR,“ tukasnya.
Program vaksinasi di kota Prabumulih untuk masyarakat umum hingga kini masih terus berjalan, hanya saja ketersedian stok vaksin yang kurang.
Oleh sebab itu dirinya meminta kepada Gubernur dan juga pemerintah pusat untuk menambah stok vaksin terutama untuk masyarakat Prabumulih.