Manado, Sonora.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara bersama Smart FM Manado bekerja sama menggelar sosialisasi Rupiah kepada tenaga pendidik di Sulawesi Utara dalam webinar daring bertajuk Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah pada Kamis, 23 September 2021.
Dalam paparannya, Kepala Unit Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Tubagus Hairul Amir mengatakan, cinta rupiah berarti mengenali dan merawat rupiah.
Bangga terhadap rupiah sebagai simbol kedaulatan, alat pembayaran yang sah dan alat pemersatu bangsa. Kemudian paham rupiah berarti memahami fungsi rupiah dalam aktivitas perekonomian.
Baca Juga: Warga Korban Banjir Minahasa Tenggara Khawatirkan Banjir Susulan
Slogan 3D yang terkenal merupakan salah satu upaya untuk mengenali ciri-ciri keaslian rupiah.
“Mengenali dan merawat uang rupiah tidak disadari merupakan bentuk kecintaan terhadap rupiah. Semakin banyak masyarakat yang mengenali dan memahami ciri-ciri keaslian rupiah, maka akan semakin kecil peluang dari oknum pemalsu uang rupiah,” ujar Tubagus.
Dalam perkembangan dari masa ke masa, rupiah dituntut mampu beradaptasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada tiap era.
Pandemi covid-19 telah sedemikian hebat memaksa Indonesia mempercepat transformasi digital di segala sektor, termasuk didalamnya sektor ekonomi dan keuangan.
Asisten Manager Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Rafny Hidayani Mokodompit mengatakan, pembayaran digital berawal dari kebiasaan yang secara tidak sadar dirasakan dan masuk dalam kebiasaan sehari-hari.
“Perubahan dalam sistem pembayaran digital terlihat 5 tahun belakangan dari sektor komunikasi, hiburan, transportasi perbelanjaan, pendidikan, hingga kesehatan. Tren perilaku digital di masa pandemi telah mengakselerasi digital customer dan perdagangan. Dorongan digitalisasi ini mendorong kemampuan adaptasi manusia menjadi tantangan sekaligus kesempatan untuk bangkit kembali setelah terpuruk akibat pandemi. Perhatikan bagaimana manusia diajak untuk menyesuaikan diri dengan berbagai peluang baru dan berakselerasi melalui inovasi baru melalui pembayaran digital,” kata Rafny dalam paparannya.
Menyikapi tren perilaku masyarakat tersebut, Bank Indonesia menempuh beberapa kebijakan untuk memastikan kegiatan ekonomi berjalan dengan aman dan lancar.
Salah satunya melalui percepatan ekonomi keuangan digital melalui blue print Sistem Pembayaran Indonesia 2025, dimana terdapat lima visi yang tertuang dalam blueprint tersebut.
Baca Juga: Polda Sulut Klarifikasi Soal Pemanggilan Banbinsa Kodam XIII Merdeka
Sistem Pembayaran Indonesia 2025 mendukung adanya integrasi ekonomi keuangan digital nasional, mendukung digitalisasi perbankan, menjamin adanya interlink finansial teknologi dan perbankan, menjamin keseimbangan antara inovasi dan perlindungan konsumen serta menjamin kepentingan nasional dalam ekonomi digital antar negara.
Lahirnya beragam inovasi di era transformasi digital tentu perlu dibarengi dengan perlindungan terhadap konsumen, seperti yang menjadi salah satu visi dalam blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025.
Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal, Industri Keuangan Non Bank, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara Ahmad Husain menyebut, OJK secara terintegrasi mengawasi sektor jasa keuangan di Indonesia.
“Ada banyak tantangan perlindungan konsumen dalam sektor jasa keuangan di Indonesia. Setiap hari kami menerima aduan baik melalui konsultasi daring maupun yang datang langsung ke kantor OJK. Aduannya macam-macam, tetapi umumnya konsumen sektor jasa keuangan merasa dirugikan setelah menggunakan produk jasa keuangan,” ujar Ahmad.
Ahmad melanjutkan, rendahnya pemahaman masyarakat terhadap produk jasa keuangan yang digunakan juga menjadi tantangan yang dihadapi saat ini.
Untuk itu, masyarakat sebagai konsumen diimbau memahami dengan baik produk jasa keuangan sebelum menggunakannya. Hal ini untuk menghindari risiko misleading informasi, ketidaksesuaian produk dengan kebutuhan, dan salah memahami kontrak.
Baca Juga: Memuncak Satu Minggu Terakhir, Angka Kesembuhan Harian Covid-19 di Sulut Capai 472 Orang
Melalui sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah diharapkan para tenaga pendidik lebih memahami fungsi dan peran rupiah dalam secara menyeluruh dan dapat menyebarluaskannya kepada peserta didik.
Dibuka oleh Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Arbonas Hutabarat dan Kepala Dinas Pendidikan Daerah Sulawesi Utara Grace Punuh, kegiatan sosialisasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah kerja sama Bank Indonesia Sulawesi Utara dan Smart FM Manado ini menghadirkan tiga pemateri yakni Kepala Unit Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Tubagus Hairul Amir, Asisten Manager Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Rafny Hidayani Mokodompit, dan Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal, Industri Keuangan Non Bank, dan Perlindungan Konsumen Ahmad Husain.
Kegiatan ini diikuti oleh 250 guru SD, SMP, dan SMA yang tergabung dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia Sulawesi Utara.