Kajian Rampung, Ini Penyebab Banjir Parah di HST & Cara Mengatasinya

15 Desember 2021 11:00 WIB
Rapat Teknis Hasil Kajian dan Rekomendasi Teknis Kaji Cepat Banjir pada Daerah Tangkapan Air (DTA) Barabai dan Rekomendasi Kajian Pengamanan Lingkungan (Environmental Safeguard) Berbasis Ekoregion pada Sub DAS Batang Alai serta Pemberian Informasi Bencana Banjir di Wilayah Hulu Sungai Tengah
Rapat Teknis Hasil Kajian dan Rekomendasi Teknis Kaji Cepat Banjir pada Daerah Tangkapan Air (DTA) Barabai dan Rekomendasi Kajian Pengamanan Lingkungan (Environmental Safeguard) Berbasis Ekoregion pada Sub DAS Batang Alai serta Pemberian Informasi Bencana Banjir di Wilayah Hulu Sungai Tengah ( Smart Banjarmasin/Razie)

Sembari menunggu hasil penanaman di wilayah hulu, Muhidin menekankan pentingnya melakukan aksi di wilayah hilir dalam rangka mengatasi banjir di HST.

Ketimbang mengharapkan pemerintah pusat segera membangun Bendungan Pancur Hanau, Muhidin lebih menyarankan untuk segera merealisasikan rencana pembangunan embung.

“Kalau bendungan mungkin pusat tidak akan mengucurkan dana, kita yang penting embung dulu,” pintanya.

Untuk membantu Pemkab HST dalam membebaskan lahan pembangunan embung, Pemprov Kalsel sebut Muhidin telah menganggarkan dana sebesar Rp 15 miliar dalam APBD Kalsel tahun 2022.

Baca Juga: Rawan Banjir, Pemprov Kalsel Didesak Siapkan Skenario Mitigasi Bencana

“Sudah kita masukan dalam anggaran (pembebasan lahan embung) sebesar Rp 15 miliar di tahun 2022,” beber Muhidin.

Muhdin melanjutkan, perlu dibersihkan pampangan sampah di sungai Barabai sepanjang 3 Kilometer. Mengingat, tumpukan sampah tersebut mengganggu kelancaran arus air, sehingga mengurangi kemampuan daya tampung sungai.

“Ada sekitar 3 Kilometer tumpukan sampah di sungai Barabai, itu yang menghambat arus air,” imbuhnya.

Terakhir, ia berharap keterlibatan masyarakat dalam upaya pemulihan wilayah hulu, dengan aktif melakukan penanaman pohon, baik secara swadaya maupun melalui program yang dicanangkan pemerintah pusat dan provinsi.

“Itu program yang dihibahkan kepada masyarakat hendaknya dimanfaatkan secara maksimal,” harap Muhidin.

Usai penyampaian hasil kajian, Bupati HST, Aulia Oktafiandi mengharapkan realisasi rencana pelebaran jalan kabupaten dari kawasan Kayu Bawang menuju Pantai Hambawang Timur, sebagai alternatif menuju luar daerah, jika Kota Barabai terendam banjir.

“Sebagaimana saran beliu (Wagub Kalsel) ada jalan alternatif ketika barabai banjir,” harapnya.

Ia menilai, pelebaran jalan itu mendesak dilakukan, karena kota Barabai kerap terisolir, karena minimnya akses jalan alternatif menuju luar kabupaten.

“Selama ini kan kota Barabai selalu terisolir kalau ada banjir besar,” bebernya.

Untuk solusi jangka pendek, ia mengharapkan agar Balai Wilayah Sungai Kalimantan 3 mau membuka kanal banjir, untuk membagi debit air yang mengalir di Sungai Barabai pada saat terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi.

“Dibuka saja pintu kanal banjir, minimal 50:50 lah terbagi air,” tutupnya.

Baca Juga: Banjir Rob di Jalan Prona Siang Malam, Sungai Guring Masih 'Guring'

PenulisFakhrurazi
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm