Bukan hanya itu saja, biasanya keterkaitan dividen dan juga harga saham didasarkan pada arus kas yang sedang berjalan.
Karena itu, hasil dividen berfluktuasi berdasarkan harga saham saat ini.
Namun, perlu diketahui bila pemegang saham atau investor dari sebuah emitmen akan mendapat porsi dividen sesuai dengan waktu periode investasi dari syarat serta kesepakatan awal.
Hasil dari dividen juga penting untuk diketahui oleh para investor, apalagi oleh investor muda serta pemula.
Alasan utama untuk memahami hasil dividen adalah untuk membantu kita memahami saham mana yang menawarkan pengembalian tertinggi atas rupiah yang telah kita investasikan.
Bukan hanya itu, hasil dividen juga akan mempermudah kita untuk membandingkan saham mana yang akan memberikan keuntungan tertinggi. Untuk menghitung dividen sendiri, ada data serta catatan yang perlu kita ketahui.
Yaiti data laba bersih perusahaan atau laba bersih per saham, dividend pay out ratio (DPR) dan jumlah saham yang beredar atau outsanding shares.
Mengutip dari Kompas.com, berikut adalah contoh dari cara menghitung dividen:
Sebuah perusahaan (PT ABCD) memiliki 10.000.000 lembar saham yang mencetak keuntungan bersih sebesar Rp 2.400.000.000.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Jual Saham? Begini Strategi untuk Pemula