Fundamental saham batu bara untuk jangka pendek akan tetap bagus karena rata-rata harga jual batu bara diperkirakan naik. Soalnya, harga batu bara per 10 Maret 2022 masih bertahan di level US$420 per ton.
Baca Juga: Harga Bersahabat, Ini 5 Rekomendasi Saham untuk Dibeli Hari Ini (26/1)
Daya tarik saham batu bara juga masih cukup tinggi. Soalnya, mayoritas saham batu bara royal dalam membagikan dividen.
Ditambah, kenaikan harga batu bara sepanjang 2021 membuat potensi pembagian dividen pada tahun ini bisa lebih besar. Soalnya, rata-rata kinerja keuangan saham batu bara juga tumbuh agresif.
Namun, saham batu bara punya risiko jangka menengah-panjang terkait environment, social, and governance (ESG).
Apalagi, dunia sudah kompak untuk mengurangi emisi karbon, terutama dari batu bara. Bahkan, beberapa bank global mulai mengurangi penyaluran kredit ke sektor batu bara.
Di sisi lain, beberapa saham batu bara di Indonesia banyak yang mulai diversifikasi bisnis ke ESG. Misalnya, saham ADRO, INDY, dan HRUM yang menjajaki bisnis non-batu bara yang lebih ESG.
Baca Juga: 2 Orang Meninggal Akibat Omicron, Bagaimana Efeknya pada Bursa Saham?
Daya Tarik Saham CPO Jelang Ramadan
Saham minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) juga memiliki prospek fundamental yang positif untuk jangka pendek-menengah. Meski, saham CPO sempat diterpa sentimen negatif akibat dinaikkannya rasio domestic market obligation (DMO) Indonesia menjadi 30% dari sebelumnya 20%.