Dengan menarik napas dalam-dalam, kita diajak berpikir sejenak sebelum bertindak agar ekspresi emosi yang intens atau ekstrem dapat dihindari.
Lalu, bagaimana caranya? Pertama, tarik napas perlahan. Ambil napas yang berasal dari diafragma, bukan dada. Cobalah untuk merasakan napas yang disalurkan ke dalam perut.
Kedua adalah tahan. Tahan sejenak selama tiga hitungan, lalu hembuskan perlahan.
Ketiga, menggunakan “mantra”. Mantra di sini ibarat sihir yang dapat menenangkan diri, contohnya lewat kata-kata, “Aku tidak apa-apa”.
Baca Juga: Napas Sesak dan Berbunyi Pada Saat Kelelahan, Apakah Pertanda Asma?
2. Identifikasi Apa yang Dirasakan
Setelah bisa mengontrol luapan emosi yang intens, coba luangkan waktu sejenak untuk mengidentifikasi suasana hati sebenarnya agar mendapatkan kendali kembali.
Identifikasi ini bisa berangkat dari pertanyaan-pertanyaan berikut,
“Apa yang aku rasakan saat ini?”
“Apa yang terjadi hingga membuatku merasa seperti ini?”
“Apa yang aku ingin lakukan tentang perasaan ini?”
“Apakah ada cara yang lebih baik untuk menghadapi perasaan ini?”
3. Menerimanya dengan Lapang Dada
Menerima emosi saat mereka datang dapat membantu kita merasa lebih nyaman dengannya. Dari situ, emosi-emosi intens dapat dikendalikan sehingga tidak meluap kemana-mana.
Salah satu cara dalam menerima emosi ini dengan melihat peristiwa lewat perspektif yang lebih jernih. Meskipun terasa tidak menyenangkan, cobalah untuk berpikir bahwa peristiwa ini ternyata memberikan sebuah makna atau hikmah yang bisa dipelajari.
Selain yang sudah disebutkan di atas, Novi Susanti dari Teman Halo Jiwa Indonesia @halojiwamanusia juga punya tips-tips yang bisa membantu kita untuk memahami dan mengendalikan emosi dalam episode siniar Anyaman Jiwa berjudul “Sering Marah-Marah dan Ngeluh? Beginilah Cara Mengendalikan Emosi” di Spotify.
Selain itu, bagi kamu yang ingin mengetahui tips-tips dan perspektif tentang kesehatan mental lainnya, dengarkan podcast Anyaman Jiwa setiap hari Rabu dan Jumat di Spotify atau akses melalui tautan berikut dik.si/aj_marahngeluh.
Baca Juga: Perlukah Mengakui Kondisi Diri yang Sedang 'Tidak Baik-Baik Saja?'