Sonora.ID - Kabar mengenai kondisi kesehatan Artis, Ruben Onsu belakangan ini menjadi sorotan banyak pihak.
Bahkan muncul tudingan bahwa ayah angkat Penyanyi, Betrand Peto ini diserang oleh makhluk ghaib.
Namun kenyataannya, Ruben Onsu diduga menderita lesi otak atau adanya bintik hitam dari hasil pemindaian magnetic resonance imaging (MRI).
Hal ini dinyatakannya dalam sebuah acara reality show baru-baru ini.
Lantas, apa itu lesi otak ?
Dilansir dari Kompas.com, lesi otak adalah kondisi abnormal atau kelainan yang terlihat pada tes pencitraan otak seperti MRI atau computerized tomography (CT).
Pada pemindaian CT atau MRI, lesi otak muncul sebagai bintik gelap atau terang yang tidak terlihat seperti jaringan otak normal.
Biasanya, lesi otak adalah temuan insidental yang tidak terkait dengan kondisi atau gejala yang mengarah pada tes pencitraan.
Dituliskan Mayo Clinic, kemungkinan lesi otak melibatkan area kecil hingga besar di otak, dan tingkat keparahan kondisi yang mendasarinya dapat berkisar dari yang relatif kecil hingga mengancam jiwa.
Gejala dan penyebab lesi otak
Gejala lesi otak bervariasi tergentung jenis, lokasi, dan ukuran lesi. Beberapa gejala umum dari lesi otak meliputi:
-Sakit kepala, leher kaku
-Mual, muntah, dan nafsu makan berkurang
-Perubahan penglihatan atau sakit mata
-Perubahan suasana hati, kepribadian, perilaku, kemampuan mental, dan konsentrasi
-Kehilangan memori atau kebingungan
-Kejang
-Demam
-Kesulitan bergerak
Sementara itu, WebMD menuliskan bahwa lesi otak dapat disebabkan oleh cedera, infeksi, paparan bahan kimia tertentu, masalah dengan sistem kekebalan tubuh, dan lainnya. Kendati begitu, biasanya penyebabnya tidak diketahui.
Lesi otak sangat bervariasi, beberapa kondisi yang umum sebagai berikut:
Abses
Abses otak adalah area infeksi, termasuk nanah dan jaringan yang meradang. Kondisi ini tidak umum tapi mengancam jiwa.
Abses otak sering terjadi setelah infeksi, biasanya di area terdekat seperti infeksi telinga, sinus, atau gigi. Kondisi ini dapat muncul setelah cedera atau operasi pada tengkorak.
Malformasi arteriovenosa (AVM)
AVM adalah jenis lesi otak yang terjadi selama perkembangan awal. Arteri dan vena di otak tumbuh menjadi kusut dan dihubungkan oleh struktur seperti tabung yang disebut fistula.
Arteri tidak sekuat arteri normal. Vena sering membesar karena aliran darah yang konstan langsung dari arteri melalui fistula ke vena.
Pembuluh darah yang rapuh ini bisa pecah, membocorkan darah ke otak. Selain itu, jaringan otak mungkin tak menerima cukup darah, sehingga tidak berfungsi dengan baik. Kerusakan otak dapat menyebabkan kejang sebagai gejala awal dari AVM.
Infark serebral
Infark mengacu pada kematian jaringan. Infark serebral atau stroke adalah lesi otak di mana sekelompok sel otak mati saat tidak mendapatkan cukup darah.
Cerebral palsy
Cerebral palsy merupakan jenis lesi otak yang terjadi ketika bayi masih dalam kandungan.
Kondisi ini tidak berkembang seiring waktu, tapi lesi otak memengaruhi kemampuan anak untuk bergerak, yang juga dapat membuat komunikasi dan keterampilan terkait menjadi sulit.
Kendati begitu, banyak anak dengan cerebral palsy memiliki fungsi intelektual yang normal.
Multiple sclerosis (MS)
Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan menyerang dan merusak lapisan saraf (myelin) di otak dan sumsum tulang belakang.
Lesi otak mempersulit pesan untuk dikirim dan diterima dengan baik antara otak dan bagian tubuh lainnya.
Tumor
Tumor merupakan gumpalan sel yang tumbuh secara tidak normal. Beberapa tumor di otak tidak bersifat kanker atau jinak.
Sedangkan yang bersifat kanker, mungkin tumor mulai di otak atau menyebar dari tempat lain di tubuh (metastasis), bahkan kemungkinan tumbuh dengan cepat atau tetap stabil.
Baca Juga: Astagfirullahalazim! Badan Kaku dan Mata Rabun Ini Penyakit Ruben Onsu