4 Fakta Hidup Chairul Tanjung, Si Anak Singkong yang Sukses Jadi Orang Nomor 6 Terkaya di Indonesia!

24 Agustus 2022 16:13 WIB
Fakta Hidup Chairul Tanjung
Fakta Hidup Chairul Tanjung ( )

Sonora.ID – Kiprah Chairul Tanjung di dunia bisnis tentunya sudah tidak diragunakan lagi.

Bagaimana tidak, beliau sudah wara-wiri di jajaran 10 orang terkaya di Indonesia berkat bisnis yang ia bangun.

Chairul Tanjung sendiri adalah seorang pengusaha ulung yang bergerak di bidang layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.

Berdasarkan data yang diakumulasi oleh Forbes dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes tahun 2021.

Chairul Tanjung memiliki total kekayaan $5,5 miliar atau setara dengan Rp80,6 trilliun.

Baca Juga: Belajar dari Robert Downey Jr, Masa Lalu Tidak Menentukan Kesusksesan

Perusahaan Chairul Tanjung berbisnis di bidang  hypermarket dan menjalankan stasiun TV.

Trans Retail-nya memiliki toko kelontong dengan merek Carrefour dan Transmart.

Chairul Tanjung grup juga mengendalikan waralaba Wendy's di Indonesia dan memiliki waralaba Versace, Mango dan Jimmy Choo.

Saham Allo Bank-nya melonjak hampir 100 kali pada tahun 2021 di tengah minat masyarakat terhadap perbankan digital di Indonesia.

Kesuksesan yang didulang oleh pria berusia 60 tahun ini ternyata tidak didapatkannya dengan mudah dan instan, lho.

Pria yang memiliki julukan anak singkong ini harus jatuh bangun perjuangan keras untuk memulai bisnisnya dari nol.

Maka, jangan heran bila Chairul banyak dijadikan panutan bagi para pebisnis muda sebagai motivasi untuk mencapai kesuksesan.

Chairul Tanjung si anak singkong

Chairul Tanjung merupakan anak dari pasangan Halimah dan Abdul Ghafar Tanjung yang saat itu berprofesi sebagai seorang wartawan masa orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah minim.

Jatuhnya keadaan ekonomi keluarga, membuat orang tua Chairul Tanjung harus menjual rumahnya dan tinggal di kamar losmen yang sempit.

Dari sinilah, lahir sebutan anak singkong pada diri Chairul Tanjung, karena itulah sebutan bagi keluaga yang sangat miskin dan tinggal di lingkungan kumuh Jakarta.

Perjalanan karier Chairul Tanjung

Setelah Chairul Tanjung lulus dari Universitas Indonesia, beliau membuka usaha kontraktor, namun tidak berjalan dengan baik.

Sehingga, kemudian beliau bekerja di perusahaan baja. Pada saat itulah, beliau bertemu dengan tiga temannya dan mendirikan sebuah perusahaan pada tahun 1987, yaitu PT. Pariarti Shindutama.

Perusahaan ini bergerak di bidang ekspor-impor fashion. Tepatnya, memproduksi sepatu lokal anak-anak.

Hanya dengan bermodalkan 150 juta rupiah hasil pinjaman dari sebuah bank, usahanya tersebut terbilang sukses karena langsung mendapatkan pesanan jumlah besar dari Italia.

Walaupun keberuntungan seakan sedang berpihak kepada Chairul dan perusahaannya tersebut, nyatanya terdapat sesuatu yang mengganjal di hatinya.

Pada akhirnya, perbedaan pandangan dan lain hal, Chairul memutuskan untuk berpisah dengan ketiga rekannya yang selama ini sudah bersama-sama membangun bisnis sepatu ekspor tersebut dan mulai membangun usahanya sendiri.

Baca Juga: 5 Bos Miliarder Dunia yang Dipecat dari Perusahaan Sendiri, Kok Bisa?

Sejarah CT corp

Selain memiliki kepiawaian dan naluri yang baik dalam bidang bisnis, Chairul juga merupakan pria yang memiliki relasi sangat luas.

Ayah dari dua orang anak ini tidak memilih-milih dengan siapa ia menjalin relasi.

Mulai dari kalangan atas, hingga para pekerja – pekerja kelas bawah yang mungkin banyak orang menganggap mereka tidak ‘selevel’ dengan seorang Chairul Tanjung.

Dengan keahlian yang dimilikinya dan luasnya relasi dari Chairul, kesuksesan pun perlahan datang.

Chairul kemudian mendirikan Para Group yang memiliki sebuah perusahaan ‘payung’ bernama Para Inti Holdindo.

Chairul pun berusaha memusatkan bisnisnya pada tiga sektor yaitu keuangan (finansial), multimedia dan properti.

Untuk mengorganisir sektor keuangan, Chairul memiliki anak perusahaan bernama Para Global Investindo.

Dalam sektor multimedia dan investasi, ia mendirikan Para Inti Investindo. Sedangkan untuk sektor properti, ia mendirikan Para Inti Propertindo.

Dalam menjalankan usahanya, Chairul lebih gemar melakukan akuisisi terhadap perusahaan-perusahaan lain dibanding membangunnya dari awal.

Salah satu akuisisi dari Chairul yang paling terkenal adalah Bank Karman yang kemudian diubah namanya menjadi Bank Mega.

Selain itu, ia juga membeli sebagian besar saham dari Carefour Indonesia sebesar 40% melalui perusahaannya yang bernama Trans Corp.

Pembelian itu diresmikan pada bulan Maret 2010. Penandatanganan penjualan saham tersebut bahkan tidak dilakukan di Indonesia melainkan di Prancis.

Berselang satu tahun kemudian, pada 1 Desember 2011, Chairul merubah nama Para Group menjadi CT Corp yang dikenal sekarang ini. CT Corp sendiri terdiri dari tiga perusahaan anak yaitu Mega Corp, CT Global Resources, dan Trans Corp atau Trans TV.

Baca Juga: Punya Privilege Melebihi Sultan, 7 Anak Petinggi Dunia Pilih Bekerja Jadi Pelayan

Titik Puncak Kesuksesan

Saat ini, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang keuangan, di antaranya Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah, dan Mega Finance.

Ia juga memegang perusahaan Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam.

CT Corp juga memiliki Bandung Supermall yang kini berubah menjadi Trans Studio Mall yang diluncurkan sebagai Central Business District pada 1999 dengan luas 3 hektar dan menghabiskan dana Rp 99 miliar.

Dalam usaha mengembangkan sayapnya di dunia penyiaran dan multimedia, ia memiliki Trans TV, Trans7, Mahagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.

Sedangkan dalam bidang bisnis dan investasi, perusahaannya membeli sebagian besar saham Carrefour Indonesia sebesar 40% melalui panandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.

Perkembangan bisnisnya yang semakin menanjak tidak lepas dari usahanya berjejaring dengan berbagai kalangan.

Kepiawaiannya dalam berjejaring dengan berbagai kalangan, membuatnya berhasil dalam menemukan mitra-mitra kerja yang handal.

Dalam melakukan kerjasama, ia tidak enggan untuk melakukan transaksi dengan perusahaan kecil sekalipun. 

Menurutnya, membangun sebuah bisnis tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Baca Juga: 10 Orang Paling Kaya di Indonesia Versi Forbes 2022, Ada Raffi Ahmad? 

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm