Sonora.ID - Puisi patah hati menjadi salah satu cara menuangkan perasaan sedih dan terluka karena kehilangan cinta.
Puisi merupakan salah satu karya sastra yang mampu membuat pembacanya tersentuh dan ikut terbawa perasaan.
Ada banyak sekali tema puisi yang dikenal. Salah satunya puisi patah hati.
Para penyair terkenal pun pernah menulis puisi patah hati untuk mencurahkan perasaannya yang sedang dilanda kegalauan karena cinta yang telah pergi.
Berikut beberapa contoh puisi patah hati yang bisa dibaca dan diresapi maknanya dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: 10 Cara Melewati Masa Putus Cinta Agar Segera Move On
1. Puisi Patah Hati Kahlil Gibran
Cinta Yang Agung
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu
Apabila cinta tidak berhasil
Bebaskan dirimu
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi
Ingatla bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya
Tapi..ketika cinta itu mati
kamu tidak perlu mati bersamanya
Orang terkuat bukan mereka yang selalu
Menang melainkan mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh
2. Puisi Patah Hati Chairil Anwar
Tak Sepadan
Aku kira,
Beginilah nanti jadinya,
Kau kawin, beranak dan berbahagia
Sedang aku mengembara serupa
Ahasveros
Dikutuk disumpahi Eros
Aku merangkaki dinding buta
Tak satu juga pintu terbuka
Jadi baik juga kita padami
Unggunan api ini
Karena Kau tidak 'kan apa-apa'
Aku terpanggang tinggal
Rangka
Februari 1943
3. Puisi Patah Hati Sapardi Djoko Damono
Aku Tengah Menantimu
Aku tengah menantimu, mengejang bunga randu alas
di pucuk kemarau yang mulai gundul itu
berapa juni saja menguncup dalam diriku dan kemudian layu
yang telah hati-hati kucatat, tapi diam-diam terlepas
awan-awan kecil melintas di atas jembatan itu, aku menantimu
musim telah mengembun di antara bulu-bulu mataku
kudengar berulang suara gelombang udara memecah
nafsu dan gairah telanjang di sini, bintang-bintang gelisah
telah rontok kemarau-kemarau yang tipis; ada yang mendadak sepi
di tengah riuh bunga randu alas dan kembang turi aku pun menanti
barangkali semakin jarang awan-awan melintas di sana
dan tak ada yang merasa ditunggu begitu lama, kau pun tiada
Baca Juga: 47 Kata-Kata Sedih Bahasa Inggris dan Artinya, Bisa Menguatkan Diri yang Terluka
4. Hanyut Aku (Amir Hamzah)
Hanyut aku, kekasihku!
Hanyut aku!
Ulurkan tanganmu, tolong aku.
Sunyinya sekelilingku!
Tiada suara kasihan, tiada angin mendingin hati,
tiada air menolak ngelak.
Dahagakan kasihmu, hauskan bisikmu, mati aku
sebabkan diammu.
Langit menyerkap, air berlepas tangan, aku tenggelam.
Tenggelam dalam malam,
air di atas menindih keras
bumi di bawah menolak ke atas
mati aku, kekasihku, mati aku!
5. Sendiri nan Sakit
Di kelam yang mengikat pekat
Ada pinta yang kian penat
Tarikan napas sesak
Ingat segala hal yang tlah rusak
Senyumnya lenyap
Tergantikan sendu sembab
Lubang di dada kian melebar
Sakit mengikisnya besar besar
Jiwanya hilang
Pandangnya kosong
Tak lagi ia jeritkan tolong
baginya, ia hanya seorang
6. Puisi Patah Hati
Awan Kelabu (Bagus Satria)
Awan kelabu menjatuhkan
Rintik rindu di pipiku
Lara dihati ini
Bagai tak ada obatnya
Lembayung menyapa begitu lunglai
Seakan tahu sendu hatiku
Ku dekap erat cakrawala
Menceritakan semua rindu
Akara mulai hilang
Di tengah-tengah kegelapan
Tapi derai kerinduan
Masih terbelenggu hingga fajar
7. Puisi Patah Hati
Tentang Tanda Tanya (Irma Arifah)
Di serpihan waktu aku mengejarmu
Tak kutemukan konsonan yang menjadikan vokal mati gaya
Ketika jeda dan intonasi saling mengintai di antara frasa dan klausa
Namun, ku tersandung mendung
Di antara titik dan koma
Yang sulit ku interpretasi maksudnya.
8. Puisi Patah Hati
Bayangan Luka Karenamu (Agus Sanjaya)
Hujan malam menerpa
Menetes di sela jendela
Suram menepi ke jiwa
Hidup seolah tak bahagia
Aku tak ingin rindu
Meski sesak di dadaku
Dunia penuh bayangmu
Menghantui setiap waktu
Rasa ini terlalu dalam
Terasa sulit untuk diredam
Langitku semakin suram
Hanya tersisa cerita kelam
Kucoba memejamkan mata
Melupakan semua yang ada
Tak usah lagi mengingatnya
Membuatku semakin terluka
9. Puisi Patah Hati Islami
Malam Masih Panjang (Andhika Ekwan)
Malam masih panjang
Ada derai air mata
Yang harus di pendam
Malam masih panjang
Sambil duduk kuhitung
Sudah banyak umpatan yang kau ucap
Malam masih panjang
Aku ingin tinggi tak sadarkan diri
Sampai pagi menjelang
Malam masih panjang
Tuhan, malam ini aku ingin tenang
Sampai air mataku kering kerontang
Malam masih panjang
Sajadahku kugelar
Aku sembahyang hingga sepertiga malam
Malam masih panjang
Malam masih panjang
Perasaanku masih saja kau buang
10. Utarakan (MUFAR)
Pertama kali ku utarakan cinta
Disudut sekolah penuh taman bunga
Berharap kau tau aku ada rasa
Meski ku tau kau tak ada rasa
Tapi masih ku coba
Hasil akhirnya pun sudah ku duga
Jika itu terasa sulit kau dengarkan
Biar kupendam
Meski itu sulit di lakukan
11. Cintamu Candu Beracun (Humaira Al Khansa)
Terbalut manis, buaian kata
Menghujam berdarah hati yang patah
Bagai bisa paling mematikan
Mengoyak rasa tanpa perasaan
Goyah mencoba berdiri
Dari luka terparah hati terkoyak belati
Terukir semua kenangan dan janji
Terhempas dalam cadas, jiwa hampir mati
Senyum manis penuh intrik
Bersembunyi dibalik sumpah laksana candu
Pesona kata dengan aksara terbaik
Terbangkan semua jiwa, menanti dengan rindu
Ketika atma mulai terpana
Menghempas tanpa iba di palung nestapa
Bulir airmata disudut atma
Menambah senyum kemenangan jiwa durjana
Bertopeng malaikat berhati iblis
Berpura tersenyum namun sinis
Semakin banyak jiwa bertekuk lutut tanpa daya
Semakin jumawa seolah penguasa cinta
12. Masih tersisa kursi (Nurul Farida)
Merah rapuh namun masih nampak kokoh
Kursi dibalik pintu
Kemarin, mungkin.
Kursi itu tegak gagah dengan tuan ber jam megah
Kemarin juga disitu,
Disana ada karpet dan disini bucket
Ah, kini kemana
Kau yang membawa mereka?
Kau beranjak dari kursi merah dengan begitu gagah tanpa mengalah.
Jika memang hendak pergi, bawalah semua!
Agar kenangmu tak bersisa,
Dan seolah menjadi mimpi tak berwarna
Ah, mungkin kau lupa, atau kau sengaja?
Agar lukaku akan terus terbuka
Oleh kursi tua?
Ah, Kursi itu telah menua
Dengan malang akupun ikut terbawa
Kau tau apa artinya?
Akhirnya, matipun kita bersama
Oleh kursi merah yang tersisa
13. Sampai Disini (Aditya)
Dunia cahaya mulai bergerak
Melepas sihir dalam perdebatan panjang
Aksiologi ikatan telah hilang
Melepas giga miliar kenangan
Alur cerita perlahan berputar
Menguak hati tak karuan
Pikiran seraya berdetak kencang
Memecahkan waktu dalam distorsi ruang
Air mata kehampaan turun berjatuhan
Merintih dalam kisah seribu satu malam
14. 'Tidak Ada yang Tahu' (Azumi Zaima)
Tidak ada yang tahu itu kosong,
Senyum yang saya pakai.
Yang asli tertinggal di masa lalu
Karena aku meninggalkanmu disana...
Tidak ada yang tahu aku menangis.
Mereka bahkan tidak akan melihat air mataku.
Ketika mereka mengira aku tertawa,
aku berharap kamu ada di sini...
15. Senja Tanpamu (Dinda Kelling)
Kau hadir
Tawaku lahir dan menjadi mahir
Layaknya kopi yang tercampur dengan gula pasir
Mereka takkan tersaring dan tersingkir
Ku berdoa semoga tak ada akhir
Sepertinya Tuhan tak beri restu
Hingga beri kita sebuah rindu
Rindu yang candu tapi takkan ada temu
Karna hatimu sudah ada yang bertamu
Dan kau, dengan bahagia menjamu.
Satu-satunya yang kuiingat
Kala senja berpeluk erat
Kau bilang ingin rehat
Dan sejenak beristirahat
Aku diam, kubiarkan hatiku terpahat
Disaksikan senja ku harap kau selalu sehat
Aku menjadi nadir
Setiap senja datang menghampiri.
Demikian beberapa contoh puisi patah hati yang bisa dijadikan referensi.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.