Putu: Kamu harus menjaga tenggang rasa dan toleransi, Michael. Karena apa yang barusan kamu ucapkan itu pasti membuat hati Ahmad dan teman-teman muslim lainnya bersedih.
Michael: (menyadari kesalahan) Iya juga, ya. Maaf ya, Ahmad. Saya tidak bermaksud melukai kamu dengan ucapan saya tadi.
Ahmad: Tidak apa-apa Michael, santai saja.
Contoh naskah drama pendek tentang sikap toleransi 3
Angga: Teman-teman! Sepertinya besok kita harus melakukan kerja kelompok Bahasa Indonesia. Sebab tugasnya harus dikumpulkan minggu depan.
Doni: Tak masalah, mari kita kerjakan, supaya cepat selesai. Itu demi kebaikan kita.
Sasi: Hmmmm..
Doni: Kamu kenapa, Sasi? Kok tidak menjawab ajakan Angga tadi?
Sasi: Hmmmm.. Sebenarnya begini teman-teman, besok sepertinya saya tidak bisa ikut kerja kelompok, sebab saya harus merawat kakekku yang sedang sakit. Tidak ada orang di rumah.
Angga: Loh, kok begitu sih Sas? Tadi Doni sudah bilang kalau tugasnya akan lebih baik jika cepat selesai. Kamu juga tahu sendiri kalau menunda pekerjaan itu bakal repot ke belakangnya.
Sasi: Iya, aku tahu Angga. Tapi kakek saya sedang sakit, dan saya ingin merawatnya. Di rumah sedang tidak ada orang, karena ibu bapak saya pergi bekerja. Bagaimana kalau kita kerja kelompok besok lusa saja?
Angga: Aku nggak mau! Aku maunya besok. Kalau kamu ngga mau, tidak usah ikut. Kenapa aku harus ikutin kamu? (terlihat marah dan hendak pergi)
Doni: Hei! Angga! Jangan pergi dulu, kita masih bisa kok mengerjakan tugas kelompok itu besok lusa. Sekarang kan masih hari Selasa, sedangkan tugas harus terkumpul di hari Rabu pekan depan. Jadi sama sekali tak ada masalah jika kita mengerjakannya ada salahnya kalau kita mengerjakannya hari Kamis.”
Angga: T-t-t-tapi, Don, (hendak menyanggah)
Doni: Angga… Kita harus menerapkan sikap toleransi pada teman kita. Sasi tidak ikut bukan karena alasan yang macam-macam. Sasi bukan anak yang malas. Dia justru tidak dapat ikut karena harus merawat kakeknya yang sedang sakit. Apalagi di rumahnya tidak ada orang sama sekali. (menyela perkataan Angga)
Angga: (berpikir) Hmmmm…, Oke. Baiklah, kalau begitu. Setelah dipikir-pikir, waktunya memang masih cukup panjang. Oke Sasi, kita kerja kelompok hari Kamis saja ya.
Sasi: Makasih ya Angga, Doni, kalian sudah mau memahami kondisi saya.
Angga: Iya Sasi, sama-sama, maafkan atas perkataanku tadi. Semoga Kakekmu cepat sembuh.
Doni: Nah, Kalau begini kan jadi enak dan tidak perlu bertengkar dan berdebat. Bisa saling memahami itu indah lho.
Demikian adalah empat contoh naskah drama pendek tentang sikap toleransi.