Di sanalah, Raden Soekemi bertemu dengan Ida Ayu Nyoman Rai yang merupakan perempuan keturunan bangsawan Bali.
Mereka kemudian menikah dan memiliki dua anak, yakni Soekarno dan kakak perempuannya yang bernama Soekarmini.
Saat lahir, Soekarno diberi nama Koesno Sosrodihardjo. Namun, saat berusia 11 tahun, namanya diubah menjadi Soekarno karena ia sering sakit-sakitan.
Ketika kecil, Soekarno sempat tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo, di Tulung Agung, Jawa Timur.
Soekarno lahir dari perpaduan antara bangsawan kelas priyayi dari sang ayah dan keluarga Brahmana dari sang ibu yang taat beribadah. Sehingga membuat Soekarno memiliki kultur dan kepercayaan yang kuat.
Ayahnya mendidik Soekarno dengan disiplin tinggi, sehingga Soekarno dituntut untuk terus belajar membaca dan menulis.
Usaha tersebut membuat Soekarno termasuk murid yang unggul.
Pendidikan Soekarno
Melansir dari Arsip Nasional Repblik Indonesia, masa kecil Soekarno hanya dihabiskan beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar.
Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam.