Seorang kritikus seni rupa diharapkan untuk melahirkan karya kritik yang memberi pencerahan kepada masyarakat berkat pembahasannya yang mendalam dan komprehensif dari segi filosofis, estetis, etis, historis, sosiologi, dan teknis.
Atas dasar ini, seorang kritikus seni rupa mestilah melengkapi dirinya dengan pengetahuan yang komprehensif tentang dunia seni rupa agar mampu melaksanakan fungsinya dengan baik.
Fungsi lainnya, seorang seniman membutuhkan semacam mata panah yang tajam untuk bisa mengetahui kelemahan, mengupas kedalaman juga membangun kekurangan.
Jenis-Jenis Kritik Karya Seni Rupa
Dalam buku Art As Image and Idea (1967) yang ditulis oleh kritikus Amerika Feldman, sebuah kritik karya seni dapat dibagi menjadi 4 jenis berdasarkan fungsi. Nah, berikut uraiannya.
Jenis kritik karya seni rupa yang pertama adalah Kritik Jurnalistik, yakni kritik seni yang mana hasil penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik.
Biasanya melalui media massa, khususnya koran. Hal-hal yang dikritik itu tidak hanya karya seni saja, tetapi juga kegiatan pamerannya.
Jenis kritik seni yang satu ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi lebih detail dan tajam penilaiannya.
Berhubung penyampaiannya melalui media massa, maka akan mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni yang dibahas.
Ciri-ciri kritik jurnalistik: