Sonora.ID – Kritik adalah sebuah penilaian terhadap suatu hal yang objektif dan seimbang, baik itu berupa kelemahan maupun kelebihan.
Kritik bisa juga disebut sebagai suatu tanggapan atau ungkapan mengenai baik dan buruknya suatu tindakan yang akan atau telah dibuat.
Sementara itu pengertian kritik karya seni rupa merupakan salah satu cara dalam menanggapi sebuah karya seni agar bisa menunjukkan kelemahan maupun kelebihan.
Kendati demikian, untuk memberikan kritik pada sebuah karya seni rupa, seseorang membutuhkan wawasan atau pemahaman akan seluk-beluk dari karya seni rupa tersebut, dapat berupa lisan maupun tulisan.
Jadi, kritik pada karya seni rupa itu tidak asal diberikan begitu saja.
Nah, setelah mengenal pengertian kritik karya seni rupa, supaya lebih paham lagi mari simak fungsi kritik karya seni rupa dan jenis-jenisnya berikut ini
Baca Juga: Ini Fungsi Seni Rupa, Beserta Pengertian dan Jenisnya, Lengkap!
Fungsi Kritik Karya Seni Rupa
Secara umum, kritikus seni rupa melakukan kritik atas dasar kecintaan terhadap karya seni rupa agar karya seni rupa mendapatkan tempat di hati anggota masyarakat.
Penulis buku A Short Guide to Writing About Art, Barnet mengatakan, makna kritik yang paling berharga bukanlah yang menunjuk-nunjuk pada kesalahan, tetapi kritik yang mampu mengarahkan perhatian kita pada hal yang menatik pada sebuah karya seni rupa.
Dengan dimikian, seorang kritikus seni rupa adalah orang yang memiliki kepekaan estetis melebihi orang kebanyakan sehingga mampu melihat sesuatu yang menarik, sesuatu yang tidak segera disadari orang lain.
Seorang kritikus seni rupa diharapkan untuk melahirkan karya kritik yang memberi pencerahan kepada masyarakat berkat pembahasannya yang mendalam dan komprehensif dari segi filosofis, estetis, etis, historis, sosiologi, dan teknis.
Atas dasar ini, seorang kritikus seni rupa mestilah melengkapi dirinya dengan pengetahuan yang komprehensif tentang dunia seni rupa agar mampu melaksanakan fungsinya dengan baik.
Fungsi lainnya, seorang seniman membutuhkan semacam mata panah yang tajam untuk bisa mengetahui kelemahan, mengupas kedalaman juga membangun kekurangan.
Jenis-Jenis Kritik Karya Seni Rupa
Dalam buku Art As Image and Idea (1967) yang ditulis oleh kritikus Amerika Feldman, sebuah kritik karya seni dapat dibagi menjadi 4 jenis berdasarkan fungsi. Nah, berikut uraiannya.
Jenis kritik karya seni rupa yang pertama adalah Kritik Jurnalistik, yakni kritik seni yang mana hasil penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik.
Biasanya melalui media massa, khususnya koran. Hal-hal yang dikritik itu tidak hanya karya seni saja, tetapi juga kegiatan pamerannya.
Jenis kritik seni yang satu ini hampir sama dengan kritik populer, tetapi lebih detail dan tajam penilaiannya.
Berhubung penyampaiannya melalui media massa, maka akan mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya seni yang dibahas.
Ciri-ciri kritik jurnalistik:
Baca Juga: Berikut Perbedaan Menggambar dan Melukis, Serupa Tapi Tak Sama!
Hampir sama dengan kritik jurnalis yang sama-sama ditujukan untuk konsumsi publik.
Namun, dalam kritik populer ini bersifat umum sehingga lebih fokus pada pengenalan atau publikasi dari sebuah karya seni.
Gaya bahasa yang digunakan pun lebih mudah dipahami oleh orang awam karena memakai istilah-istilah sederhana.
Tak jarang, penulisan kritik populer ini dibuat oleh penulis yang memang tidak memiliki keahlian kritis akan dunia seni. Berikut ini ciri-ciri kritik populer:
Kritik kependidikan alias pedagogik ini merupakan kegiatan kritik yang memang bertujuan untuk meningkatkan kepekaan artistik dan estetika sebagai proses belajar seni.
Biasanya digunakan di lembaga pendidikan seni, sehingga secara langsung dapat meningkatkan kualitas karya seni dari para peserta didiknya.
Jika diterapkan dalam lembaga pendidikan sekolah umum, maka diselenggarakan pada mata pelajaran seni. Ciri-ciri kritik kependidikan (pedagogik):
Jenis kritik karya seni rupa selanjutnya adalah kritik keilmuan alias ilmiah, yakni jenis kritik yang bersifat akademis sehingga membutuhkan wawasan, pengetahuan, kemampuan, dan kepekaan tinggi untuk menilai sebuah karya seni.
Biasanya disampaikan oleh kritikus yang memang telah ahli pada bidang seni dan harus mengikuti metodologi kritik secara akademis.
Nantinya, hasil kritik keilmuan ini dijadikan referensi bagi para kolektor atau kurator institusi seni, misalnya yang ada di galeri, museum, dan balai lelang. Ciri-ciri kritik keilmuan:
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Irama? Berikut Pengertian dan Fungsinya