ilustrasi ahli kimia John Dalton, Perkembangan Teori Atom (
Wikimedia.org)
Kemudian di tahun 1803, seorang ahli kimia sekaligus guru sekolah di Inggris bernama John Dalton mengembangkan teori atom pertama berdasarkan penemuan pada masa itu.
Teori atom John Dalton antara lain:
Semua materi tersusun dari partikel-pertikel terkecil yang tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan yang disebut atom.
Atom-atom unsur sejenis adalah sama, tetapi atom-atom unsur tidak sejenis tidak sama.
Selama reaksi kimia, atom-atom dapat bergabung atau kombinasi atom-atom dapat dipecah menjadi atom-atom terpisah, tetapi atom-atom itu sendiri tidak berubah.
Jika atom membentuk molekul, maka atom-atom ini akan bergabung dengan angka perbandingan bilangan bulat sederhana, seperti 1:1, 1:2, 1:3, dan seterusnya.
2. Teori Atom Thomson
Setelah menemukan elektron dalam atom, Thomson membuat model atom sebagai berikut:
Atom adalah suatu materi berbentuk bola bermuatan positif yang di dalamnya tersebar elektron-elektron (model roti kismis).
Atom bersifat netral, yaitu jumlah muatan positif dan jumlah muatan negatif sama.
3. Teori Atom Rutherford
Perkembangan teori atom selanjutnya yaitu teori atom Rutherford.
Melalui percobaan dengan menembaki pelat emas yang sangat tipis dengan sinar alfa, Rutherford menemukan inti atom yang bermuatan positif dan massa atomnya terpusat pada intinya.
Konsep model atom Rutherford adalah sebagai berikut: