Kondisi sosial dan politik ini membuat sejumlah intelektual Indonesia dan Indo memutuskan untuk membentuk organisasi yang dapat memperjuangkan hak-hak rakyat Hindia Belanda.
Baca Juga: Jenis-Jenis Pameran Lengkap dengan Fungsi dan Tujuannya
Pada awalnya, organisasi ini bernama Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV), yang didirikan pada tahun 1908.
Namun, setelah beberapa tahun, sejumlah anggota ISDV merasa bahwa organisasi ini tidak cukup mampu memperjuangkan hak-hak kaum pribumi.
Akhirnya, pada tanggal 20 Mei 1912, sekelompok intelektual Indonesia dan Indo yang dipimpin oleh Douwes Dekker, Ernest Douwes Dekker, dan Tjipto Mangoenkoesoemo memutuskan untuk memisahkan diri dari ISDV dan membentuk organisasi baru yang fokus pada perjuangan hak-hak kaum pribumi. Organisasi baru ini diberi nama Indische Partij.
Baca Juga: Negara Harus Memiliki Ideologi, Ini Fungsi Ideologi Bagi Suatu Negara!
Tujuan utama Indische Partij adalah untuk memperjuangkan hak-hak politik dan ekonomi bagi kaum pribumi.
Organisasi ini ingin memperjuangkan hak untuk mendirikan partai politik, hak untuk menduduki jabatan publik, hak untuk memperoleh pendidikan yang layak, dan hak untuk memiliki tanah sendiri.
Selain itu, Indische Partij juga memperjuangkan hak-hak buruh dan menyuarakan perlawanan terhadap sistem ekonomi kolonial yang menguntungkan Belanda.